Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia memamerkan investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia pada kuartal III/2022 yang mencapai Rp168,9 triliun atau tumbuh 63,6 persen (year-on-year/yoy). Realisasi ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi PMA memang lebih tinggi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang tercatat Rp138,9 triliun atau tumbuh 22,5 persen yoy sepanjang kuartal III/2022.
“PMA tumbuh 63 persen ini terbesar dalam sepanjang sejarah. Jadi, ini luar biasa sekali,” pamer Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan III/2022 di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2022).
Adapun ,investasi asing yang masuk ke Indonesia ada di lima sektor utama. Pertama, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar US$2,8 miliar.
Kedua, listrik, gas dan air sebesar US$1,2 miliar. Ketiga, pertambangan sebesar US$1,1 miliar. Keempat, industri kimia dan farmasi sebesar US$1 miliar. Terakhir, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi senilai US$0,9 miliar.
Sementara itu, asal negara utama PMA adalah Singapura dengan kontribusi sebesar US$3,8 miliar, diikuti oleh China sebesar US$1,6 miliar, Jepang US$1 miliar, Hongkong US$1 miliar, dan Malaysia sebesar US$0,9 miliar.
"Secara kumulatif [Januari-September 2022] investasi asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp479,3 triliun atau tumbuh 44,5 persen yoy," ujar Bahlil.