Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) akan menggunakan Rp4,5 triliun atau 60 persen dari total Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk keperluan restorasi pesawat pascapandemi.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio menjelaskan bahwa restorasi armada dibutuhkan setelah sebelumnya disimpan (grounded) selama dua tahun pandemi Covid-19.
"Rp7,5 triliun ini 60 persennya akan digunakan untuk restorasi pesawat yang di masa pandemi banyak di-grounding. Banyak yang harus dilakukan maintenance," jelasnya saat Paparan Publik Insidentil di Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Sementara itu, sisa dari alokasi PMN yang setara dengan sekitar US$505 juta tersebut nantinya akan ditujukan untuk modal kerja perseroan serta maintenance pesawat yang dimiliki.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra pun menyebut Kementerian BUMN terus mendorong restorasi pesawat yang dimiliki dan dioperasikan perseroan. Hal itu, jelasnya, lantaran menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo apalagi setelah keterbatasan armada yang menimbulkan lonjakan harga tiket pesawat beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, PMN yang diharapkan untuk bisa merestorasi armada belum dikucurkan Saat ini. Untuk itu, Irfan berharap agar suntikan modal dari negara itu bisa diturunkan secepatnya.
Baca Juga
Dia berharap PMN itu bisa dicairkan sebelum pertengahan Desember, atau tepat dengan target dicabutnya suspensi saham oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Harus tahun ini [turun PMN]. Nanti 15 Desember ini mudah-mudahan ujungnya lah, mudah-mudahan suspensinya bisa dilepas supaya semua fair, dibuka di harga tertentu. Semuanya dibuka, semua happy terus transaksi terjadi. PMN harus turun sebelum itu," terang Irfan.