Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kemenhub Godok Proyek Kereta di Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan

Kemenhub tengah menggodok proyek kereta perkotaan di Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan
Dany Saputra
Dany Saputra - Bisnis.com 20 Oktober 2022  |  14:00 WIB
Kemenhub Godok Proyek Kereta di Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub) tengah mengembangkan jalur kereta api perkotaan di beberapa kota besar seperti Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan.

Direktur Prasarana Perkeretaapian DJKA Kemenhub Harno Trimadi mengatakan pengembangan kereta api di kota metropolitan menjadi salah satu arah kebijakan kementerian ke depannya, sejalan dengan target pengembangan transportasi berkelanjutan.

"Jadi ke depan kereta akan kita kembangkan di semua kota metrpolitan. Kalau sekarang KRL dinikmati antarkota di Jabodetabek, Jogja–Solo, berikutnya kita kembangkan di Semarang, Bandung, Medan, dan beberapa kota lain," terangnya dalam suatu webinar, Kamis (20/10/2022).

Jalur kereta perkotaaan itu, terang Harno, juga ingin diintegrasikan dengan jalur kereta antarkota maupun moda transportasi lainnya seperti layanan BRT.

Selain itu, kereta commuter yang akan dikembangkan di kota-kota besar rencananya akan menggunakan listrik seperti KRL Jabodetabek maupun Yogyakarta–Solo.

"Jadi kita coba commuter-nya semua pakai listrik. Kita operasikan pada jam-jam puncak, dan saat kosong kita tidak operasikan agar bisa efisiensi," tutur Harno.

Adapun saat ini share penumpang moda transportasi perkeretaapian di Indonesia masih terbilang rendah. Harno menyebut kapasitas prasarana dan sarana kereta api akan terus didorong sejalan dengan permintaan pangsa yang diharapkan meningkat ke depannya.

"Share penumpang kereta api itu targetnya 15 persen dan kita baru mencapai 7 persen. Masih jauh untuk memasuki targetnya," ujarnya.

Pada sisi pendanaan, proyek kereta api perkotaan diharapkan bisa menjaring permodalan dari investor. Khususnya untuk pengadaan sarana kereta api.

"Kalau yang akan ditawarkan itu seperti [kereta] perkotaan Semarang. Itu masih dalam feasibility study. Lalu di Bandung kan sudah mulai, tapi semua penanggung jawab project-nya pemerintah daerah," terang Direktur Sarana Perkeretaapian DJKA Kemenhub Djarot Tri Wardhono di sela-sela acara Indonesia Railway Conference di JIExpo Kemayoran kemarin, Rabu (19/10/2022).

Tidak hanya kereta perkotaan, sejumlah proyek kereta yang menghubungkan antarkota seperti MRT Fase 3 East–West Line (Balaraja–Cikarang) juga diharapkan bisa mendapatkan permodala dari investor.

Menurut Djarot, potensi investasi yang bisa ditujukan kepada proyek kereta api bisa diarahkan untuk pengadaan rangkaian kereta atau rolling stock, maupun infrastrukturnya.

Investasi atau partisipasi swasta, lanjutnya, dibutuhkan sejalan dengan keterbatasan APBN untuk mendanai proyek infrastruktur.

"Kami punya rencana [untuk menawarkan ke investor], namun belum berani kami declare. Tapi ada potensi," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kereta api proyek kereta api Kemenhub
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top