Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rencana Proyek MRT Jakarta Fase 4 yang Ditawarkan ke Korsel

Kemenhub menjelaskan soal proyek MRT Jakarta Fase 4 yang ditawarkan ke investor Korea Selatan.
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (6/6/2021)./Antara
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (6/6/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menawarkan proyek MRT Jakarta Fase 4 Fatmawati–TMII ke Korea Selatan. Adapun, untuk proyek MRT Fase 4, jalur kereta yang dibangun meliputi jalur layang dan bawah tanah.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Risal Wasal menjelaskan bahwa pembangunan jalur layang dan bawah tanah untuk MRT Fatmawati–TMII disebabkan oleh persentase jalan yang cukup sempit.

"Koridor Fatmawati-TMII memiliki persentase jalan sempit sebanyak 31 persen sehingga jika dibangun secara melayang seutuhnya, akan memakan banyak sekali badan jalan," jelas Risal, dikutip dari siaran pers, Selasa (18/10/2022).

Selain itu, MRT Jakarta Fase 4 yang memiliki panjang jalur sekitar 12 kilometer (km) akan dibangun dengan koridor Timur-Barat (Balaraja–Cikarang), dan direncanakan akan diintegrasikan dengan koridor Utara-Selatan (Ancol–Lebak Bulus) yang sudah lebih dulu dibangun.

Risal mengungkap bahwa sebelumnya terdapat tiga usulan trase untuk Proyek MRT Fase 4. Opsinya, Bandar Udara Soekarno-Hatta sampai dengan Jakarta International Stadium (JIS); Pondok Gede sampai dengan Joglo; dan TMII sampai Fatmawati.

Dia menerangkan bahwa masing-masing usulan opsi lintas tersebut memiliki potensi dan kendalanya masing-masing. Kendati demikian, kajian awal sudah dilakukan untuk menyepakati opsi lintas yang akan ditawarkan kepada Korea Selatan, yakni Fatmawati–TMII.

Alasannya, lintas Fatmawati-TMII memiliki hambatan paling sedikit dan melewati banyak pusat kegiatan masyarakat sehingga diharapkan dapat mengangkut lebih banyak orang dibandingkan opsi lintas lainnya.

"Berdasarkan kajian Multi-Criteria Analysis yang telah dilakukan, lintas yang paling memungkinkan untuk dibangun adalah lintas Fatmawati-TMII," tutur Risal.

Adapun berbagai pertimbangan tersebut disampaikan pada K-Consorsium di Jakarta hari ini. K-Consorsium merupakan konsorsium buatan Korea Selatan yang dibuat untuk menindaklanjuti usulan pembangunan MRT Jakarta Fase 4.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menawarkan proyek tersebut kepada delegasi Korea Selatan pada kegiatan 28th Asean Transport Minister Meeting di Bali.

"Kami sangat berharap Korea Selatan dapat berpartisipasi dalam pengembangan MRT Jakarta Fase 4 dan mengulang kerjasama baik yang pernah terjalin sebelumnya pada pengembangan LRT Jakarta fase pertama," tuturnya.

Berdasarkan dokumen milik PT MRT Jakarta (Perseroda), skema pendanaan dari Proyek MRT Fase 4 berdasarkan studi kelayakan direkomendasikan berbentuk Kerja Sama Pemerintah dan Swasta.

Sebelumnya, pada Mei 2022, Pihak MRT Jakarta dan Korea Selatan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) Eksplorasi Kerja Sama dalam Pengembangan Potensi MRT Jakarta Fase 4, Potensi Pengembangan Kawasan TOD, Potensi Layanan Bisnis Konsultasi dan Potensi Bisnis Lainnya.

Saat ini, proyek tersebut masih berada di tahap studi kelayakan atau feasibility study. Pihak perseroan menaksir belanja (capex) yang dibutuhkan untuk proyek tersebut mencapai sekitar US$1,2 miliar.

Sementara itu, volume penumpang harian (daily ridership) diperkirakan mencapai 97.340 penumpang per hari hingga 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper