Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Korsel DIperkirakan Akhiri Siklus Kenaikan Suku Bunga Awal Tahun 2023

BOK diperkirakan menaikkan suku bunga 7-day repurchase rate sebesar 25 basis poin menjadi 3,25 persen pada pertemuan November mendatang.
Pejalan kaki menyeberang di jalan menuju pintu masuk ke museum Bank of Korea (BOK) yang terdapat di tengah kompleks kantor pusat Bank of Korea di Seoul, Korea Selatan./Bloomberg-Jean Chung
Pejalan kaki menyeberang di jalan menuju pintu masuk ke museum Bank of Korea (BOK) yang terdapat di tengah kompleks kantor pusat Bank of Korea di Seoul, Korea Selatan./Bloomberg-Jean Chung

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom memperkirakan Bank of Korea (BOK) mencapai akhir siklus kenaikan suku bunga acuan awal tahun depan, sesuai dengan proyeksi bank sentral bahwa suku bunga naik menjadi sekitar 3,5 persen.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (17/10/2022), berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg terhadap pada ekonom, BOK diperkirakan menaikkan suku bunga 7-day repurchase rate sebesar 25 basis poin menjadi 3,25 persen pada pertemuan November mendatang.

Dengan perkiraan kenaikan lanjutan pada kuartal I/2023, suku bunga diperkirakan mencapai 3,5 persen dan akan stabil hingga akhir 2023.

Gubernur BOK Rhee Chang-yong memperkirakan suku bunga terminal mencapai kisaran 3,5 persen.. Setelah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, BOK juga terjebak dengan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 2,6 persen tahun ini. Namun, BOKmengisyaratkan akan menurunkan proyeksi tahun depan.

Hasil dari survei Bloomberg menunjukkan sebagian besar ekonom mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2,6 persen pada 2022 dan memangkas proyeksi pertumbuhan PDB 2023 menjadi 1,9 persen dari 2,1 persen.

Ekonom Oxford Economics Lloyd Chan mengatakan untuk saat ini masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 di 2,7 persen.

"Kami semakin menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB untuk Korea Selatan sebesar 0,3 poin persentase menjadi 1,3 persen pada tahun 2023, yang mencerminkan penurunan peringkat prospek pertumbuhan Amerika Serikat (AS) dan Eropa kami, serta kenaikan suku bunga," jelasnya. 

Selain itu, para ekonom juga menurunkan prospek inflasi mereka menjadi 5,5 persen dari 5,8 persen untuk kuartal saat ini hingga akhir tahun, sambil mempertahankan perkiraan tahunan di 5,2 persen. Adapun prospek inflasi tahun 2023 naik menjadi 3,1 persen dari 2,9 persen.

"Dengan inflasi yang bertahan antara 5,5-6,5 persen selama beberapa bulan terakhir, kami menaikkan perkiraan inflasi tahunan kami menjadi 5,2 persen dari 5 persen," kata Ekonom senior di ABN Amro Bank NV Arjen van Dijkhuizen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper