Bisnis.com, JAKARTA - Pengacara Twitter Inc. terus mempelajari hal yang dikatakan CEO Tesla Elon Musk kepada otoritas federal yang tengah menyelidiki usahanya mengakuisisi media sosial tersebut.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (14/10/2022), tim pengacara Twitter menyampaikan pada hakim Delaware pada 6 Oktober bahwa mereka membutuhkan dokumen terkait penyelidikan.
Elon Musk sebelumnya berubah haluan dan kembali pada kesepakatan awal untuk mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar, tetapi dia dan perusahaan media sosial masih menjadi musuh di pengadilan karena kasus gugatan belum secara resmi ditutup.
Seperti diketahui, pejabat Twitter sudah mendesak pihak elon Musk sejak Juli untuk untuk menyerahkan semua komunikasi dengan otoritas pemerintah terkait merger. Meski demikian, pengacara miliarder tersebut berusaha membatasi penyerahan file tentang kontak dengan pemerintah, mengutip aturan kerahasiaan seputar komunikasi dengan pengacara.
Pengacara Twitter menegaskan bahwa “permainan petak umpet” tersebut harus segera diakhiri. Oleh karena itu, Twitter meminta bantuan pengadilan untuk mendapatkan file tentang kontak pihak Musk dengan regulator pemerintah.
Pasalnya, surat tersebut merujuk pada komunikasi antara Elon dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan Komisi Perdagangan Federal. SEC mengirim pertanyaan awal tahun ini ke Elon tentang bagaimana dia awalnya mengungkapkan kepemilikan sahamnya di Twitter.
Baca Juga
Musk mengungkapkan pada 4 April bahwa dia telah mengakuisisi lebih dari 9 persen Twitter, sepekan lebih lambat dari yang diizinkan peraturan. Dia kemudian memulai tawaran akuisisi yang berlarut-larut hingga saat ini.
Selain itu, FTC secara terpisah menyelidiki apakah 9 persen saham seharusnya diungkapkan, dan juga melakukan tinjauan antimonopoli atas akuisisi tersebut.
Pejabat Twitter pada Kamis membantah bahwa perusahaan sedang diselidiki oleh otoritas Federal. Bukti lain yang juga diungkapkan adalah surat tertanggal 6 Oktober dari Twitter yang membalas klaim Musk pada 3 Oktober bahwa perusahaan itu memiliki buku dokumentasi pelapor, yang telah dibakar, berisi dokumentasi dugaan pelanggaran paket pesangon senilai US$7,8 juta yang diberikan kepadanya.
Twitter mengatakan dalam surat itu tidak memiliki peran dalam pembakaran bukti tersebut.
Meski demikian, Hakim Delaware Kathaleen St. J. McCormick menetapkan batas waktu 28 Oktober bagi kedua belah pihak untuk menyetujui persyaratan. Namun, dia mengatakan siap untuk mengadakan persidangan pada bulan November jika mereka tidak dapat mencapai kesepakatan pada tanggal tersebut.