Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
EGM of Adjacent Business AP II Yado Yarismano mengharapkan pada awal November 2022, SPKLU dapat semakin mempermudah penggunaan kendaraan listrik sehingga semakin banyak orang yang beralih ke kendaraan listrik.
Yado menuturkan, pada tahap awal SPKLU di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang dibuka awal November 2022 juga untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20 yang berlangsung pada 15-16 November di Bali, di mana mobil listrik menjadi armada kendaraan penjemput para delegasi G20 yang transit di Bandara Soekarno-Hatta.
"SPKLU di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta akan dikembangkan bersama oleh AP II dan anak usaha yakni PT Angkasa Pura Solusi atau APS. Pengembangan dilakukan hingga 2025," kata Yado melalui keterangan resmi, Kamis (13/10/2022).
Yado menjelaskan AP II menyediakan sebanyak 10 slot parkir kendaraan listrik untuk pengisian energi, dengan 1 unit Fast Charging DC untuk secara cepat mengisi energi mobil listrik dengan hitungan menit dan 2 Normal Charging AC.
SPKLU di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, imbuhnya, merupakan bentuk kontribusi AP II dalam percepatan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dan juga mendukung Presidensi G20 Indonesia yang memiliki tiga topik utama untuk diangkat di mana salah satunya adalah Transisi Energi.
Director of Facility Management Business PT Angkasa Pura Solusi Muhammad Putra Pariadi SPKLU di Terminal 3 ini memiliki rencana pengembangan hingga 2025.
Setelah pengembangan tahap I usai pada 2022, pengembangan akan dilanjutkan ke tahap II yang akan selesai pada Semester II/2023.
“Pada Tahap II, jumlah slot parkir kendaraan listrik untuk mengisi energi di SPKLU Terminal 3 ditambah sehingga menjadi 20 slot dengan 2 Fast Charging DC dan 3 Normal Charging AC,” jelas Muhammad.
Kemudian pada pengembangan tahap III yang akan selesai pada awal 2025, SPKLU di Terminal 3 akan memiliki 40 slot parkir pengisian kendaraan listrik dengan 5 Fast Charging DC dan 5 Normal Charging AC.
Pada tahap II, SPKLU di Terminal 3 dapat dioperasikan secara komersial untuk memberikan pelayanan bagi kendaraan umum dan kendaraan pribadi berbasis listrik, sedangkan pada tahap III kapasitas SPKLU akan meningkat dengan dapat melayani kendaraan besar.
Saat ini, pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Bandara Soekarno-Hatta juga sudah dilakukan. Dimulai dari pemanfaatan kendaraan listrik di Bandara Soekarno-Hatta sejauh ini sudah mencakup antara lain taksi listrik, bus listrik, sepeda listrik yang digunakan staf bandara, lalu golfcar/boogie car untuk transportasi penumpang di dalam terminal, segway, hingga Skytrain sebagai moda transportasi berbasis rel untuk perpindahan penumpang dari dan ke Terminal 1, 2 dan 3 serta Stasiun Kereta Bandara.