Bisnis.com, DENPASAR — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menggodok peraturan setingkat menteri atau Permen untuk mendukung percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Permen itu nantinya bakal memudahkan PLN untuk membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) seiring dengan meningkatnya permintaan untuk kendaraan listrik di Tanah Air.
“Saat ini kami sedang menggodok aturan untuk bisa memudahkan PLN untuk bisa memudahkan PLN maupun swasta dalam memperbanyak SPKLU dan SPBKLU di Indonesia,” kata Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Priharto Dwinugroho saat acara penandatanganan Kerja Sama Strategis Percepatan Penetrasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Mal Level 21, Denpasar (24/7/2022).
Dwi mengatakan kementeriannya juga tengah menyiapkan sejumlah insentif untuk membuat investasi pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik itu lebih kompetitif di tengah peralihan pada energi bersih ke depan.
“Kami juga menyiapkan beragam insentif untuk bisa membuat investasi lebih kompetitif," kata Dwi.
Sementara itu, dia menilai positif inisiatif pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang tengah dikerjakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN saat ini. Dia berharap inisiatif itu dapat membentuk ekosistem kendaraan listrik yang andal di tengah komitmen pemerintah untuk mendukung program transisi energi.
“Kami mengapresiasi penuh PLN dan kami selaku pemerintah juga sudah mengeluarkan regulasi yang bisa meningkatkan minat pelaku usaha untuk berinvestasi di Indonesia,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, PLN menjalin kerjasama terkait dengan percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dengan sejumlah agen pemegang merek (APM) hingga industri yang belakangan turut mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Tanah Air.
Dalam kerja sama itu, PLN menawarkan data 83,6 juta pelanggan untuk diakses serta jasa perawatan daya listrik kepada konsumen untuk ekosistem kelistrikan yang ditarget terbentuk ke depan.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo mengatakan kerja sama itu bakal ikut mendorong kinerja perseroan terkait dengan konsumsi listrik di tengah masyarakat seiring dengan penguatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Darmawan memastikan perseroan dapat memberi akses pada data pelanggan yang selama ini dikuasai oleh PLN sebagai badan usaha pelat merah tunggal yang mengurusi soal pasokan listrik.
“Kalau bapak ibu di sini ada yang jual mobil listrik kami dukung all out karena mobil listrik itu pasti ngechargenya hanya di PLN, kami dagangannya listrik begitu itu ngecharge otomatis dagangan kita laris, itulah strategi pengelaris,” kata Darmawan saat menandatangani Kerja Sama Strategis Percepatan Penetrasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Mal Level 21, Denpasar (24/7/2022).
Adapun kerja sama itu ikut meliputi bundling paket kendaraan listrik dengan layanan home charging dari PLN hingga kolaborasi membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Malahan, PLN juga memberikan diskon 30 persen tarif listrik pada pengguna yang melakukan home charging antara pukul 22.00-05.00. Mengingat daya yang dibutuhkan home charging sekitar 7.700 watt, maka PLN memberikan kemudahan untuk pelanggan yang ingin tambah daya. Dengan Rp150.000, daya bisa ditingkatkan menjadi 11 ribu Volt Ampere.
Dalam kerja sama percepatan ekosistem kendaraan listrik itu, PLN bekerjasama dengan pabrikan kendaraan listrik roda dua seperti GESITS, Viar, Unwinfly dan Volta. Selain itu, untuk kendaraan roda empat, PLN berkolaborasi dengan Nissan, Hyundai, Wuling, DFSK, Mitsubishi, Toyota, dan Mercedez-Benz yang akan segera hadir di PLN Mobile. Selain dengan pabrikan, PLN juga bekerjasama dengan Grab Indonesia untuk memperkuat penyediaan EV Charging Station.