Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ALFI dan INSA Dukung Proyek Terminal Kalibaru Tanjung Priok

ALFI dan INSA mendukung langkah Pelindo melanjutkan proyek Terminal Kalibaru di Pelabuhan Tanjung Priok.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku logistik pada ekosistem kepelabuhanan menyambut baik keputusan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo untuk kembali menggarap proyek Terminal Kalibaru di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) akan mendukung seluruh upaya Pelindo dalam meningkatkan produktivitas kepelabuhanan. Salah satunya, yakni dengan menambah kapasitas pelabuhan.

Seperti diketahui, Terminal Kalibaru ditujukan untuk bisa menambah kapasitas Pelabuhan Priok yang kini makin padat sejalan dengan meningkatknya kegiatan kepelabuhanan di sana.

"Selama pembangunan infrastruktur pelabuhan atau terminal sekalipun selama memberi nilai tambah bagi Pelindo, bagi pengguna layanan terutama kepastian layanan dan produktifitas yang tinggi kita dukung," ujar Sekretaris Jenderal ALFI Akbar Djohan, Rabu (12/10/2022).

Menurutnya, produktivitas pelabuhan yang makin meningkat bisa mendorong makin banyak kegiatan pelayaran langsung atau direct call overseas. Hal itu, lanjut Akbar, bisa menjadikan Priok lebih kompetitif di tataran global.

"[Direct call overseas] bisa dorong [pelayaran] tanpa transit di Singapore atau Malaysia sehingga bisa punya competitiveness global," tuturnya.

Di sisi lain, Indonesia National Shipowners' Association (INSA) menilai adanya Terminal Kalibaru, ditambah lagi beroperasinya Tol Cibitung–Cilincing, akan bisa memperlancar arus kegiatan di pelabuhan.

"Sudah barang tentu adanya terminal Kalibaru dan Tol Cilincing–Cibitung akan memicu produktivitas, dan diharapkan bisa mendorong efektivitas dan efisiensi kepelabuhanan," terang Carmelita, Rabu (12/10/2022).

Carmelita juga menekankan pentingnya prasarana pelabuhan lainnya di samping terminal maupun tol baru. Hal itu, lanjutnya, agar bisa turut mengurangi antrean truk maupun penumpukan di pelabuhan.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) itu mengatakan saat ini time round truck atau TRT rata-rata di Pelabuhan Priok berkisar antara 30 sampai dengan 35 menit. TRT, jelasnya, menjadi salah satu faktor yang memengaruhi waktu sandar kapal atau port stay.

"Cycle atau Time Round Truck [TRT] rata-rata di kisaran 30-35 menitan. TRT adalah salah satu faktor yang mempengaruhi waktu sandar kapal. Di samping tentu saja kecepatan/produktivitas crane," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper