Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Internasional, Promosi Ekspor, Usaha Kecil, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng mengungkapkan negosiasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kanada-Indonesia (CEPA) mampu mempromosikan bisnis di Indonesia dengan peluang dan eksposur melampaui pasar Amerika Utara.
Mentery Mary mengumumkan bahwa Kanada segera menyelenggarakan putaran ketiga negosiasi CEPA secara virtual pada akhir pekan. Hal tersebut disampaikan saat kunjungannya ke Jakarta, Indonesia.
"Kuncinya adalah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kanada-Indonesia atau yang lebih dikenal dengan CEPA, karena mendapatkan respons yang baik kami juga akan terus menjalin hubungan yang baik," jelas Mary dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Dia yakin dengan adanya fleksibilitas dan kreativitas dari Kanada dan Indonesia, kedua negara mampu menegosiasikan kesepakatan yang lebih komprehensif dan ambisius lagi kedepannya, tentu dengan tujuan untuk menguntungkan rakyat kedua belah pihak negara.
Anggota parlemen Markam-Thornhill 2017 tersebut juga mengatakan Kanada memiliki lebih banyak perusahaan yang ingin menjadi investor besar di dunia. Bahkan, Kanada menjadi tuan rumah penandatanganan 15 perjanjian perdagangan bebas yang mencakup lebih dari 60 persen PDB.
Tak hanya itu, Kanada memiliki sekitar 1,5 miliar pelanggan potensial, yakni akses preferensial untuk menarik minat para pengusaha Indonesia berbisnis dengan kanada. CEPA dinilai bisa membantu membangun lingkungan bisnis yang transparan dan bisa di prediksi oleh pengusahanya.
Baca Juga
Di bawah negosiasi CEPA Kanada-Indonesia, PDB Indonesia juga mampu meningkat sebesar US$1,04 miliar, kemudian bisnis Indonesia juga dapat peningkatan ekspor ke Kanada sebesar US $851 juta.
Seperti diketahui, nilai perdagangan Kanada dan Indonesia pada 2021 sempat meningkat signifikan sebanyak US$3,1 miliar.