Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan bendungan Ciawi-Sukamahi rampung sebelum datangnya musim hujan di akhir tahun 2022.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Jarot Widyoko menyampaikan saat ini ada 9 bendungan yang akan dirampungkan hingga akhir tahun 2022. Adapun, hingga saat ini sebanyak 29 bendungan telah rampung.
Salah satu bendungan yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat yaitu Bendungan Ciawi dan Sukamahi. Bendungan ini disebut dapat meminimalisir banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Bendungan Ciawi dan Sukamahi insya Allah kami bekerja keras sebelum musim hujan sudah selesai. Karena memang beberapa teknis dan tanah tapi sebelum musim hujan, oktober akhir atau awal November selesai," kata Jarot di Media Centre Kementerian PUPR, Kamis (29/9/2022).
Jarot menyampaikan ada sejumlah kendala yang terjadi dalam pembangunan bendungan Ciawi. Salah satunya yaitu akibat cuaca dingin di wilayah tersebut yang menimbulkan embun di pagi hari sehingga sulit untuk memadatkan tanah yang basah.
Sementara di siang hari, kawasan yang terletak dekat dengan puncak Bogor itu disiram hujan. Namun, pihaknya terus memonitor tekanan air pori untuk memastikan tidak melebihi beban yang ada.
"Mohon doanya akhir Oktober atau Awal November bisa selesai," ujarnya.
Sebagai informasi, Bendungan Ciawi memiliki volumpe tampung sebesar 6,05 juta meter kubik dengan luas area genangan mencapai 39,40 hektar. Luas area tersebut dapat mereduksi banjir hingga 111,75 meter kubik/detik.
Adapun, proyek bendungan yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) ini digarap oleh PT Brantas Abipraya (Persero) sebagai bendungan pengendali banjir di Jakarta.
Untuk diketahui, bendungan Ciawi ini menjadi bendungan pertama di Indonesia yang dibangun dengan tipe kering (dry dam). Tak hanya itu, Brantas Abipraya membangun bendungan kering ini tak hanya sebagai pengendali banjir, tapi juga sebagai lokasi konservasi sumber daya air dan destinasi wisata Jawa Barat yang potensial.