Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) batal melepas ruas tol Pekanbaru-Dumai dan Palembang-Indralaya yang menjadi bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatra pada tahun ini.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan belum meningkatnya volume lalu lintas di kedua ruas tersebut membuat perseroan mengurungkan niatnya untuk melepas kepemilikannya.
Berdasarkan data Hutama Karya, ruas Jalan Tol Pekanbaru-Dumai memiliki tingkat financial internal rate of return (FIRR) 2,58 persen dan economic internal rate of return (EIRR) 52,1 persen.
Sementara itu, ruas Jalan Tol Palembang-Indralaya memiliki tingkat FIRR 7,97 persen dan EIRR sebesar 24 persen.
Adapun, kedua ruas tersebut sebelumnya termasuk dari 5 ruas Tol Trans Sumatra yang akan dilakukan asset recycling pada tahun ini.
"Belum, traffic-nya kurang jadi mudah-mudahan tahun depan bisa dapat traffic baik setelah covid, traffic kurang mereka [investor] nawarnya juga rendah,"kata Budi di kantor Kementerian BUMN, Kamis (29/9/2022).
Budi mengatakan pada tahun ini perseroan hanya akan melepas ruas tol Bakauheni-Terbanggi, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, dan Medan-Binjai.
Budi mengatakan ruas tersebut telah beroperasi selama kurang lebih 3 tahun, sehingga volume lalu lintas di ketiga ruas tersebut dinilai telah menarik untuk menggaet investor baru.
Ruas Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi memiliki tingkat FIRR 6,67 persen dan EIRR 19,1 persen, Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung memiliki FIRR 7,97 persen dan EIRR 24 persen, sedangkan Jalan Tol Medan-Binjai memiliki FIRR 6,35 persen dan EIRR 65,5 persen.
"Tentunya bertambah terus [ruas yang didivestasi] karena ini cukup menarik bagi investor kan jangkanya panjang," ungkapnya.