Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pekerjaan penataan dan revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah hampir rampung seluruhnya.
Ketua Satgas Percepatan Infrastruktur G20 Achmad Gani Ghazaly Akman melaporkan bahwa pekerjaan revitalisasi tersebut telah mencapai perkembangan proyek di atas 90 persen.
Dia mengungkapkan, untuk penataan kawasan pedestrian dan penanganan jalan kawasan TMII telah mencapai 100 persen.
"Ini sudah hampir selesai semua, baik dari SDA, Bina Marga, Cipta Karya sudah hampir selesai. Bahkan Bina Marga dan SDA sudah tuntas tinggal rehabilitasi-rehabilitasi bangunan," kata Gani di Kawasan TMII, Rabu (28/9/2022).
Dia mengatakan pekerjaan tersebut harus dapat diselesaikan pada akhir bulan ini atau awal Oktober. Pasalnya, Kawasan TMII akan digunakan untuk salah satu gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Achmad menjelaskan, pada tahap awal Kawasan TMII baru akan digunakan untuk gelaran tersebut dan belum terbuka untuk masyarakat umum.
"6 Oktober 2022 akan digunakan untuk G20. Setelah itu masyarakat secara bertahap bisa menggunakan, tapi tanggalnya masih belum pasti. Paling bulan Oktober-November selesai [gelarannya]," jelasnya.
Direktur Jenderal Cipta Karya mengatakan kegiatan penataan dan revitalisasi TMII dikerjakan atas permintaan Kementerian Sekretariat Negara.
Pelaksanaan tersebut diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 116/2021 yang diperkuat dengan aturan Peraturan Menteri PUPR 245/KPTS/2022.
"Konsep renovasi mengembalikan TMII yang dulu penuh bangunan termasuk di masing-masing anjungan, akhirnya beberapa kita bongkar karena tuntutan kita 70 persen area hijau dan 30 persen bangunan," ungkapnya.
Kegiatan renovasi TMII dilaksanakan dalam 3 zona dengan total anggaran sebesar Rp1,08 triliun. Zona 1 dengan tema 'Indonesia Klasik ' di antaranya penataan area gerbang utama, renovasi koridor utama Sasono, plaza utara dan selatan, Plaza Gadjah Mada, Tugu Pancasila, Keong Mas, Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, Sasono Adiguno, Museum Indonesia, dan Lantai 1 gedung pengelola sebagai gerai UMKM.
Zona 2 dengan tema 'Arsitektur Nusantara', Tradisi, dan Budaya Sulur di antaranya penanganan jalan dan pedestrian kawasan lingkar dalam, Plaza Boulevard Nusantara, amphiteater, dan promenade keliling Danau Archipelego.
Sementara itu, zona 3 dengan tema 'Indonesia Kini Modern' di antaranya penanganan jalan dan pedestrian kawasan lingkar luar.