Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berencana mengembangkan transhipment port agar bisa bersaing dengan sejumlah negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyebut upaya pengembangan transhipment port merupakan obsesinya setelah Pelindo I-IV resmi bergabung menjadi satu. Diharapkan, adanya transhipment port bisa ikut memacu produktivitas pelabuhan.
"Setelah merger ini, obsesi saya adalah bagaimana kita memasuki battle untuk transhipment," ujarnya pada wawancara bersama Tim Bisnis Indonesia.
Arif mengeklaim bahwa sudah ada sejumlah perusahaan pelayaran (shipping line) yang tertarik untuk bergabung dalam mengembangkan transhipment port di Indonesia.
Kendati demikian, dia belum mau mengungkap perusahaan pelayaran mana saja yang sudah menyatakan ingin bergabung.
"Sudah [ada perusahaan yang mendekati]. Tapi masih saya close lah," ujar Arif.
Sementara itu, Pengamat Maritim Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Saut Gurning mengatakan dukungan kebijakan dari pemerintah yang dibutuhkan untuk mengembangan transhipment port di Indonesia meliputi dari sisi kepabeanan, proses perdagangan, fiskal, perbankan hingga asuransi.
"Khususnya mengurangi besaran nilai capital flight out jasa transhipment perdagangan internasional lewat operasi pemindahan antar kapal yang selama ini dinikmati Singapura dan Malaysia dari geliat ekonomi Indonesia," jelas Saut, Senin (26/9/2022).
Saut menilai Pelindo memiliki potensi besar untuk hal tersebut. BUMN pelabuhan itu telah memiliki kemampuan untuk melayani dengan aset jasa yang handal.
Tidak hanya itu, sistem operasi terminal yang dimiliki saat ini sudah lebih profesional. Contohnya, manajemen terminal mulai dari sistem pemesananan (booking system), titik/pintu masuk-keluar (gate), lapangan penumpukkan (yard), hingga formasi peralatan bongkar-muat.
"Layanan kapal yang handal secara global menjadi tuntutan dasar. Pelindo memiliki kemampuan itu," ujar Saut.
Selain itu, lanjut Saut, beberapa portofolio kemampuan manajemen Pelindo terlihat di sejumlah pelabuhan afiliasi seperti Terminal Petikemas Pontianak, TPS, JICT, KOJA, dan Terminal Teluk Lamong.
"Sebuah usaha yang berpotensi besar serta menjadi ekspektasi kuat oleh pengguna jasa maritim domestik. Potensi bisnisnya sekitar 9-10 juta TEUs yang dapat dieksplorasi. Namun memang bukan juga hal mudah," tuturnya.