Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah BUMN 2022: PLN Targetkan Tambah 110 SPKLU Sampai Akhir Tahun

Merealisasikan peta jalan nasional SPKLU, PLN terus menyediakan infrastruktur pendukung ekosistem EV di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir di Bali meninjau SPKLU PLN untuk pengisian energi mobil listrik./Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir di Bali meninjau SPKLU PLN untuk pengisian energi mobil listrik./Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG - PT PLN (Persero) masih optimistis mampu merealisasikan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sesuai peta jalan Nasional SPKLU, dalam rangka mendukung perkembangan ekosistem electric vehicle (EV) di Tanah Air.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PLN Gregorius Adi Trianto menekankan bahwa merealisasikan peta jalan nasional SPKLU sejalan dengan amanat pemerintah agar para BUMN, termasuk PLN, ikut menyediakan infrastruktur pendukung ekosistem EV di seluruh wilayah Indonesia.

"Sampai saat ini sudah terealisasi 150 SPKLU di seluruh Indonesia per September 2022. Targetnya bertambah sekitar 110 SPKLU lagi sampai akhir tahun nanti," ujar Greg ketika dikonfirmasi Tim Jelajah BUMN 2022, Sabtu (24/9/2022).

Sebagai informasi, SPKLU PLN yang terkoneksi dengan aplikasi Charge IN dan PLN Mobile rencananya membentang mulai Sumatra-Jawa-Bali, baik di jalur atas sepanjang 3.712 km, maupun jalur bawah sepanjang 4.070 km.

Tim Jelajah BUMN 2022 pun sempat mengunjungi dan mencoba langsung salah satu SPKLU PLN di rest area Tol Trans Sumatera kilometer 49A dalam perjalanan menuju Palembang, kemudian menuju titik Jelajah BUMN 2022 selanjutnya di Bangka Belitung.

Secara umum, SPKLU PLN dirawat oleh petugas PLN setiap hari dalam jangka waktu tertentu. Selebihnya, pengguna EV melakukan pengisian daya kendaraan secara mandiri, beda dengan pompa bensin konvensional pada umumnya yang membutuhkan kehadiran petugas.

Terkhusus di rest area Tol Trans Sumatera kilometer 49A, SPKLU menyediakan tiga pengisi daya berbeda, antara lain konektor CCS2 DC daya 50 kW, konektor CHADEMO DC daya 50 kW, dan konektor AC Type 2 daya 22 kW. Pengguna EV bisa mengisi daya dengan biaya Rp2.466,78 per kWh untuk semua konektor.

Menilik SPKLU PLN telah terintegrasi dengan PLN Mobile, hal ini memungkinkan pengguna EV mengintip ketersediaan konektor dari jarak jauh secara daring, apakah konektor yang dibutuhkan sedang digunakan kendaraan lain atau tidak.

Namun, perlu diingat, pengguna EV harus mengaktivasi saldo PLN Mobile terlebih dahulu sebelum memulai proses pengisian.Setelah itu, apabila konektor tersedia, masukkan konektor ke kendaraan secara mandiri, kemudian klik 'charge' dan klik nominal kWh yang diinginkan.

Proses pengisian baterai kendaraan akan secara otomatis berjalan, setelah metode pembayaran digital melalui saldo atau dompet digital telah sukses.

Nantinya, selain membentang dari Sumatra sampai Bali, PLN pun berkomitmen membangun infrastruktur SPKLU yang membentang di lintas Kalimantan sepanjang 2.500 km, lintas Sulawesi sepanjang 6.000 km, serta melingkupi kawasan destinasi wisata di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Wahyu Arifin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper