Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oyo Mau IPO, SoftBank Pangkas Valuasinya Jadi US$2,7 Miliar

Oyo mengajukan dokumen keuangan terbaru kepada regulator pasar modal India setelah menghidupkan kembali rencana IPO di pasar saham.
OYO Hotels & Homes/Istimewa
OYO Hotels & Homes/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – SoftBank Group Corp memangkas valuasi Oravel Stays Ltd. atau Oyo Hotels pada pembukuannya lebih dari 20 persen, saat perusahaan rintisan India yang sedang naik daun ini bersiap untuk penawaran umum perdana (IPO).

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (22/9/2022), SoftBank yang juga menjadi salah satu pemegang saham terbesar Oyo memangkas estimasi valuasi Oyo menjadi US$2,7 miliar pada kuartal Juni dari sebelumnya US$3,4 miliar. Hal tersebut dilakukan setelah membandingkannya dengan perusahaan serupa.

Startup jasa penginapan ini mencapai valuasi US$10 miliar setelah putaran pendanaan pada 2019.

Oyo mengajukan dokumen keuangan terbaru kepada regulator pasar modal India setelah menghidupkan kembali rencana IPO di pasar saham. Oyo pulih setelah pemulihan perjalanan dan pemangkasan biaya membantu mengurangi kerugian.

Perusahaan mengharapkan persetujuan IPO dari Securities and Exchange Board of India untuk go public pasar dengan valuasi sekitar US$5 miliar awal tahun depan. Meski demikian, pertimbangan Oyo tentang IPO-nya belum final dan rencananya masih bisa berubah, tergantung kondisi pasar.

Startup ini menargetkan US$9 miliar dalam rencana IPO-nya. Dalam pengajuan awal pada September tahun lalu, perusahaan menargetkan 84,3 miliar rupee (US$1 miliar) melalui penjualan saham baru dan yang dipegang oleh investor yang ada.

Juru bicara SoftBank belum memberikan komentar. Adapun Oyo yakin bahwa valuasi perusahaan seharusnya tidak diturunkan mengingat kinerja bisnisnya yang pulih.

"Kami yakin spekulasi penurunan nilai valuasi jelas-jelas tidak benar. Valuasi adalah hasil dari kinerja bisnis,"  ungkap Oyo dalam keterangan resminya.

Oyo mencatatkan penurunan rugi hampir 50 persen menjadi 18,9 miliar rupee sepanjang tahun 2022 hingga Maret. Selain itu, Oyo jug amencatat peningkatan pendapatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper