Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 5,4 Persen

Asian Development Bank (ADB) akhirnya menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia jadi 5,4 persen pada 2022.
Logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi 5,4 persen dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada pada Juli 2022.

Informasi tersebut disampaikan Ekonom Senior ADB untuk Indonesia Henry Ma dalam agenda Asian Development Outlook 2022 Update on Indonesia di Jakarta, Rabu (21/9/2022).

“Kabar terbaru, kami menaikkan lagi proyeksi [pertumbuhan ekonomi Indonesia] menjadi 5,4 persen untuk setahun penuh 2022,” katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu (21/9/2022).

Henry menjelaskan keputusan ADB untuk menaikkan proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dilakukan seiring momentum yang kuat di sisa tahun 2022.

Terlebih lagi, lanjutnya, kondisi perekonomian Indonesia sudah cukup solid di sepanjang semester I/ 2022, yakni dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,23 persen.

Dia menjelaskan beberapa aspek yang dipercaya masih akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di sisa tahun 2022, antara lain konsumsi masyarakat, investasi, ekspor, hingga kunjungan wisatawan.

“Permintaan domestik akan tetap kuat sepanjang sisa tahun ini meskipun inflasi lebih tinggi. Demikian juga permintaan eksternal,” imbuhnya.

Untuk investasi, Henry mengatakan memang tidak sekuat perkiraan ADB. Hal tersebut terjadi akibat masih adanya ketidakpastian global. Meski demikian, dia memprediksi realisasi investasi juga tidak buruk sehingga masih mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sementara untuk sektor pariwisata, kedatangan wisatawan internasional ke Indonesia telah naik mencapai 173 persen pada Juni 2022.

"Meskipun hal ini masih hanya 25 persen dari tingkat pra-pandemi Covid-19," ucapnya.

Di sisi lain, dia mengatakan belanja pemerintah kali ini tidak akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, kata dia, Indonesia mulai berada dalam upaya konsolidasi fiskal yang berlanjut hingga tahun depan.

“Dengan semua asumsi yang agak konservatif itu, kami masih mengharapkan pertumbuhan sekitar 5,4 persen tahun ini,” tegas Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper