Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Indonesia dalam hal penangan ekonomi berada dalam jalur yang tepat.
Hal tersebut dapat terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencatatkan surplus selama 28 bulan berturut-turut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan pada Agustus 2022 masih surplus di US$5,76 miliar.
“Neraca perdagangan surplus 28 bulan berturut-turut dan ini menunjukkan bahwa Indonesia dalam penanganan ekonominya berada dalam jalur yang tepat. Di bulan Agustus 2022, neraca perdagangan masih surplus di US$5,76 miliar dan sektor non migas menjadi kunci utama,” kata Airlangga mengutip siaran pers Minggu (18/9/2022).
Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan pertumbuhan ekonomi masih menunjukkan tren positif. Pasalnya, ekonomi Indonesia secara tahunan mampu tumbuh sebesar 5,44 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2022.
Menurutnya, capaian tersebut lebih baik dibandingkan negara lain yang mengalami perlambatan ekonomi pada kuartal II/2022 seperti AS, Jerman, Perancis, Spanyol, Korea Selatan, dan Cina.
Neraca pembayaran Indonesia (NPI) juga kembali mencatatkan surplus US$2,4 miliar pada kuartal II/2022, setelah sempat mengalami defisit US$1,8 miliar pada kuartal sebelumnya.
Peningkatan kinerja NPI tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan yang meningkat dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial. Pada akhir Juli 2022, posisi cadangan devisa Indonesia tetap tinggi sebesar US$132,2 miliar.
Realisasi investasi Indonesia pada kuartal II/ 2022 juga meningkat 35,3 persen secara tahunan atau mencapai Rp302,2 triliun dan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 320,534 tenaga kerja.
Capaian investasi ini, terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp163,2 triliun (39,7 persen yoy) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp138 triliun (30,8 persen yoy).