Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya Targetkan LRT Jabodebek Mulai Operasi Juni 2023

LRT yang akan dioperasikan Adhi Karya (ADHI) menggunakan teknologi otomasi tanpa masinis.
Foto udara gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di jalur Pancoran, Jakarta, Rabu (12/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Foto udara gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di jalur Pancoran, Jakarta, Rabu (12/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) mengharapkan operasi penuh Light Rail Transit atau LRT Jabodebek dapat terlaksana pada Juni 2023.

Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budiyanto menuturkan hingga kini progres pembangunan fisik relatif sudah hampir rampung sedangkan penyelesaian akses ke stasiun di beberapa titik, dan penyelesaian beberapa bangunan penunjang di area Depo. 

“Untuk target operasi sesuai dengan penjelasan Direktur Utama ADHI sebelumnya diharapkan dapat terlaksana pada pertengahan 2023,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu (14/9/2022).

Sebelumnya, Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson memastikan operasi Light Rail Transit (LRT) atau kereta layang ringan Jabodebek mulai dilakukan pada Juni 2023. Target tersebut ditetapkan dari hasil pembahasan dengan para pihak yang terkait.

Dia mengatakan pembangunan proyek secara fisik sudah mencapai 96 persen saat ini. Namun, pihaknya masih perlu memastikan terlebih dahulu terkait faktor keamanan penumpang.

Dia mengatakan kereta layang ringan ini dioperasikan dengan Grade of Automation (GoA) level tiga atau tanpa masinis, yang merupakan pertama kali diterapkan pada sistem perkeretaapian di Indonesia. Kemudian, semua pengoperasian dan pengendalian akan dilakukan melalui sistem di unit depo seluas 11 hektar yang berlokasi di Bekasi Timur.

Rencananya, kereta layang ringan ini memiliki jalur sepanjang 44 kilometer (km) dengan tiga jalur lintasan, yakni Bekasi Timur - Cawang, Cibubur - Cawang dan Cawang- Dukuh Atas. Dia menjelaskan nilai kontrak proyek kereta tanpa masinis ini mencapai Rp23,3 triliun, dengan pola pembiayaan yakni sebesar Rp4,2 triliun pembayaran dilakukan di akhir, dan sebesar Rp19,1 triliun pembayaran dilakukan dengan periode tiga bulanan. Jika dihitung secara rinci, kurang lebih anggaran proyek ini senilai Rp500 miliar per kilometer.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper