Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Global Melemah, Surplus Neraca Dagang Bakal Turun?

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia diprediksi bakal turun pada Agustus 2022. Apa penyebabnya?
Sebuah truk peti kemas melintas di Terminal JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sebuah truk peti kemas melintas di Terminal JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2022 diproyeksi akan menyusut sejalan dengan melemahnya permintaan global.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Agustus 2022 akan tercatat sebesar US$3,69 miliar, turun dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang mencapai US$4,23 miliar.

Dia menyampaikan kinerja ekspor pada periode tersebut terutama dipengaruhi oleh kekhawatiran resesi global yang terus meningkat, seiring dengan normalisasi kebijakan moneter global yang semakin agresif guna mengatasi inflasi.

Ekspor Indonesia pada Agustus 2022 diperkirakan tumbuh 19,19 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau -0,10 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan harga CPO, meredanya kenaikan harga batubara, dan melambatnya volume perdagangan global,” katanya, Selasa (13/9/2022).

Hal ini juga tercermin dari PMI manufaktur China, mitra dagang utama Indonesia, yang turun menjadi 49,5 pada Agustus 2022, dari Juli 2022 sebesar 50,4.

Penurunan tersebut sebagai dampak dari kebijakan lockdown yang meluas dan kelangkaan listrik.

Di sisi lain, dia memperkirakan impor Indonesia pada Agustus 2022 akan tumbuh sebesar 30,99 persen yoy atau 2,35 persem mtm.

Hal ini dipengaruhi oleh harga minyak yang turun, serta menguatnya permintaan yang tercermin dari PMI manufaktur Indonesia yang terus meningkat dan tercatat sebesar 51,7 pada Agustus 2022.

"Saya memperkirakan surplus barang dalam neraca transaksi berjalan cenderung menyempit ke depan, dikarenakan impor yang menguat dan menyusul kinerja ekspor, seiring dengan pemulihan ekonomi," imbuhnya.

Perekonomian Indonesia pada kuartal II/2022 yang tumbuh lebih kuat dari perkiraan, mengindikasikan produksi dan konsumsi domestik telah meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper