Bisnis.com, JAKARTA - Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan melakukan aksi demonstrasi selama sebulan penuh untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan, bahwa pihaknya akan melakukan aksi selama sebulan penuh pada September ini.
“Adapun tuntutan yang disuarakan adalah tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law UU Cipta Kerja, dan naikkan upah minimum 10-13 persen,” kata Said dalam keterangan persnya, Senin (12/9/2022).
Said mengatakan tuntutan pertama, kenaikan harga BBM tersebut akan menurunkan daya beli yang saat ini sudah turun sebesar 30 persen. Dengan BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen.
"Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6,5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," ujarnya.
Kedua, Said menyebut upah buruh tidak naik dalam 3 tahun terakhir, bahkan Menteri Ketenagakerjaan sudah mengumumkan jika Pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021.
"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi, dan kami menuntut kenaikan Upah Minimun tahun 2023 sebesar 10-13 persen," tegasnya.
Adapun, tuntuan ketiga buruh adalah tetap menolak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Cipta Kerja.
Berikut rencana aksi demo buruh:
1. Tanggal 8 September 2022, aksi sudah dilakukan di Sumaera Selatan oleh Partai Buruh dan elemen serikat buruh.
2. Pada 12 September 2022, aksi akan dilakukan di Balaikota Jakarta. Secara bersamaan, elemen buruh KSPSI AGN direncanakan akan melakukan aksi ribuan buruh di depan DPR RI.
3. Pada 13 September 2022, aksi akan dilakukan di Kantor Gubernur Banten. Diikuti gabungan buruh, petani, nelayan, dan miskin kota.
4. Pada 14 September 2022, akan dilakukan aksi masing-masing kab/kota se-Jawa.
5. Pada 15 September 2022, khusus Jawa Barat. Sebanyak 27 kab/Kota akan melakukan aksi. Seperti di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, dan wilayah lainnya di Jabar.
6. Pada 19 September 2022, aksi se-Kepulauan Riau dan Riau daratan.
7. Pada 20 September 2022, aksi se-Jatim dan Sumatra. Provinsi Sumatra di luar Riau dan Kepri.
8. Pada 22 September 2022, aksi dilakukan se-wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur.
9. Pada 26 September, buruh se-Jawa Barat aksi di Gedung Sate. Totalnya bisa mencapai 30.000 buruh.
10. Puncaknya, pada akhir November kami mempersiapkan pemogokan Nasional dengan cara stop produksi keluar dari pabrik. Mogok nasional akan diikuti 5 juta buruh di 15.000 pabrik yang digelar di 34 provinsi dan 440 kab/kota.