Bisnis.com, JAKARTA – Pekerja/buruh yang termasuk dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mengungkapkan belum menerima bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp600.000 per orang pada hari ini, Senin (12/9/2022).
Presiden KSPN Ristadi menyebutkan dari penyaluran BSU tahap pertama yang mulai pada hari ini lewat bank Himbara, selaku Bank Penyalur melalui KPPN, anggotanya belum ada yang mendapatkan bantuan tersebut.
“Anggota kami banyak, tetapi belum ada yang terima [hari ini],” ujarnya, Senin (12/9/2022).
Ristadi menyebut dari sekitar 75.000 anggota KSPN di Jawa Tengah yang masuk dalam kategori upah dibawah Rp3,5 juta per bulan, belum ada laporan penerimaan BSU.
Pekerja pun menyambut baik adanya bantuan tersebut yang diberikan sebagai pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam menjaga daya beli pekerja. Meski demikian, Ristadi menyayangkan karena bantuan yang diberikan hanya menjadi bantalan untuk waktu yang singkat.
“Kami senang tetapi sedih. Sedihnya karena setelah BSU selesai harga-harga barang tetap tidak turun akibat naiknya BBM,” lanjutnya.
Baca Juga
Pihaknya pun telah melakukan audiensi kepada Kementerian Ketenagakerjaan dalam menolak kenaikan harga BBM dan meminta perbaikan dalam sistem pengupahan. Kondisi saat ini, kata Ristadi, pengupahan masih menjadi masalah terutama kenaikan upah yang minim di tengah melonjaknya kebutuhan sehari-hari.
Seperti halnya komoditas pangan yang menjadi makanan sehari-hari para pekerja, terpantau tepung terigu, daging ayam, dan cabai mengalami kenaikan pasca pemerintah mengumumkan harga BBM yang naik lebih dari 30 persen.
Sebagai informasi, Kementerian Ketenagakerjaan telah merampungkan verifikasi 5,09 juta data pekerja calon penerima BSU tahap pertama, dan dihasilkan sebanyak 4,36 juta pekerja yang layak menerima BSU.
Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi mengungkapkan BSU 2022 tersebut akan cair secara bertahap dengan target 4,36 juta pekerja/buruh. Dana tersebut diteruskan kepada Himbara selaku Bank Penyalur melalui KPPN untuk selanjutnya disalurkan kepada para penerima BSU tahap pertama.
"Alhamdulillah, kami telah memproses pencairan dana BSU tahap pertama bagi 4,36 juta orang pekerja/buruh dengan anggaran mencapai Rp2,61 triliun," katanya dikutip Senin, (12/9/2022).