Bisnis.com, JAKARTA - Bank Investasi Eropa atau EIB berencana mengucurkan dana senilai 1 miliar euro per tahun (setara Rp14,9 triliun dengan kurs Rp14,978 per Euro) ke berbagai proyek hijau dan berkelanjutan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden EIB Kris Peeters dalam Official Opening of the EIB Regional Representation for South-East Asia and the Pacific di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta Pusat pada Jumat (9/9/2022).
“Di Indonesia sendiri, kami siap berinvestasi hingga 1 miliar Euro tiap tahun dalam proyek ini [proyek hijau dan berkelanjutan],” kata Kris.
Kendati demikian, kata Kris, EIB tidak akan bekerja sendirian. Pihaknya akan menggandeng sektor publik dan swasta untuk bermitra dengan EIB dalam membiayai berbagai proyek hijau dan berkelanjutan.
EIB sendiri melihat, terdapat potensi investasi ke berbagai proyek di Indonesia dengan nilai 2,6 miliar Euro (atau setara Rp38,8 triliun). Ini mencakup sektor sistem transportasi massal senilai 300 juta euro, regenerasi tata ruang perkotaan senilai 500 juta euro, transportasi publik sebesar 1 miliar Euro, layanan kesehatan 300 juta Euro, dan pinjaman perantara untuk korporasi senilai 500 juta Euro.
Sementara itu, Menteri Sri Mulyani Indrawati menilai fokus EIB pada proyek hijau dan berkelanjutan sejalan dengan prioritas Indonesia.
Baca Juga
“Tapi untuk merealisasikan target Nationally Determined Contribution (NDC) kami, membutuhkan lebih dari US$280 miliar. Karena itu, 1 miliar Euro tidak cukup. Tentu tidak cukup,” canda Sri Mulyani.
Sebagai informasi, EIB secara khusus sudah berinvestasi di berbagai proyek di Indonesia sejak 1995 dengan total investasi mencapai 289 juta euro. Adapun investasi tersebut tersebar ke berbagai proyek seperti proyek suplai air, sektor energi, telekomunikasi serta UMKM.