Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Fleksibilitas APBN di Masa Sulit Hingga Alarm Efek Kenaikan BBM Terhadap Kualitas Kredit Bank

Dampak kenaikan harga BBM yang bisa berpengaruh ke berbagai sektor membuat banyak kalangan menghitung ulang proyeksi mereka.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan BBM masih menjadi isu yang mendapat respons dari berbagai kalangan. Dampak kenaikan harga BBM yang bisa berpengaruh ke berbagai sektor membuat banyak kalangan menghitung ulang proyeksi mereka.

Sementara itu, APBN dinilai perlu memiliki diskresi untuk memindah-mindahkan anggaran dalam merespons kondisi di masa depan yang memiliki ketidakpastian tinggi. 

Berita tentang dampak kenaikan harga BBM dan berita lainnya kami sajikan secara analitis dan lebih mendalam di bisnisindonesia.id.

Berikut lima pilihan berita yang kami sajikan dalam Top 5 News bisnisindonesia.id edisi Senin (5/9/2022) untuk Anda, para pembaca yang budiman.  

1. Menanti Fleksibilitas APBN Tepis Kesulitan di Masa Krisis

Sebelum memutuskan untuk menaikkan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022), pemerintah sempat meminta penambahan alokasi kuota BBM subsidi. Namun, Badan Anggaran DPR menilai tidak perlu memenuhi permintaan pemerintah. Ketiadaan ruang untuk menambah kuota BBM bersubsidi mendorong pemerintah pada dua pilihan, menaikkan harga dan membatasi pembelian BBM sesuai dengan target yang berhak mendapatkannya.

APBN memerlukan diskresi untuk menghadapi situasi dan kondisi penuh ketidakpastian di masa depan. Diskresi atau kemudahan memindah-mindahkan anggaran diperlukan untuk memberikan ruang demi mengubah kebutuhan anggaran mengingat kondisidi masa depan memiliki ketidakpastian yang tinggi.

Sistem saat ini, anggaran diporsikan dan pemindahannya membutuhkan persetujuan hingga sekitar tiga bulan. Sistem tersebut dinilai akan tidak efektif untuk bisa mengatasi masalah yang mungkin dihadapi di masa depan.

2. Menghitung Efek Domino Harga BBM, PHK hingga Lonjakan Pangan

Lonjakan harga pangan dan berbagai kebutuhan lainnya, hingga pemutusan hubungan kerja atau PHK, berisiko terjadi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Selain menyebabkan kenaikan harga atau biaya di berbagai sektor, lonjakan energi berpeluang mengganggu daya beli masyarakat. Ditambah lagi bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) bakal menghantui para pekerja.

Dari berbagai dampak yang muncul, kenaikan harga pangan dinilai paling berisiko karena akan menjadi beban besar bagi masyarakat. 

Kenaikan [harga] BBM akan berdampak pada kenaikan harga berbagai bahan pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya. Masyarakat saat ini dinilai tidak siap dengan berbagai kenaikan tersebut. 

Kenaikan harga BBM juga berisiko menyebabkan stagflasi, sebagai rambatan efek dari kenaikan berbagai harga. Bahkan, dikhawatirkan menimbulkan gelombang PHK besar-besaran. 

3. Rusia Tutup Aliran Gas ke Eropa, Pukulan Keras untuk Ekonomi

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Fleksibilitas APBN di Masa Sulit Hingga Alarm Efek Kenaikan BBM Terhadap Kualitas Kredit Bank

Produsen gas Rusia yang juga memasok ke sebagian besar wilayah Uni Eropa, Gazprom PJSC, menghentikan aliran gasnya hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Krisis energi membuat perekonomian Benua Biru makin terancam seiring dengan inflasi yang memanas.

Gazprom yang awalnya berencana menghentikan operasi pipa Nord Stream 1 hanya dari 31 Agustus - 2 September karena alasan perbaikan, ternyata masih berlanjut hingga hari ini. Hal ini dilakukan hanya beberapa jam setelah anggota G7 menyepakati pembatasan harga atau price cap terhadap minyak Rusia pada Sabtu.

Pemberlakuan batas harga minyak Rusia ini akan menciptakan konsekuensi bahwa negara-negara yang menandatangani kebijakan tersebut hanya akan diizinkan untuk membeli minyak dan produk minyak Rusia yang diangkut melalui laut di bawah batas harga.

4. Industri Leasing Sebut Efek Kejut Kenaikan Harga BBM Tak Lama

Pemain industri pembiayaan atau leasing juga mulai mewaspadai efek kejut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap portofolio pembiayaan kendaraan dan potensi lesunya permintaan pada semester II/2022.

Pasalnya, kenaikan harga BBM, utamanya jenis BBM bersubsidi akan menggoyang segmen calon debitur leasing tertentu. Fenomena tersebut dinilai dapat berpengaruh terhadap kinerja pembiayaan kendaraan. Apalagi, selisih kenaikan harga cukup tinggi. 

Daya beli sebagian calon debitur diperkirakan akan berkurang. Minimal, mereka akan menghitung ulang proyeksi pengeluaran bulanan dan kemampuan mengambil cicilan baru. 

Terlebih, beberapa waktu belakangan industri pembiayaan kendaraan masih menemui fenomena keterbatasan stok, sehingga masih banyak debitur yang berstatus inden. Para debitur ini berpotensi mengubah pilihannya, kemudian mengambil tipe mobil yang harganya lebih rendah, bahkan membatalkan pesanan. 

5. Alarm Efek Kenaikan BBM Terhadap Kualitas Kredit Bank

Sejumlah pakar ekonomi atau ekonom memberikan peringatan terkait ancaman tekanan perekonomian, termasuk kinerja perbankan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Kenaikan BBM juga dikhawatirkan dapat berdampak pada kualitas kredit yang disalurkan dari perbankan. Apalagi kenaikan BBM tersebut akan diikuti kenaikan harga-harga barang dan suku bunga, yang membuat beban debitur makin berat dalam membayar cicilan. 

Perbankan pun dinilai perlu berhati-hati dalam menyalurkan kredit di sisi tahun ini. Kenaikkan BBM akan berdampak kepada sejumlah sektor.  Salah satu dampak dari kenaikan harga BBM tersebut adalah meningkatnya risiko kredit macet. Selain itu, masih ada sejumlah risiko lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper