Bisnis.com, BADUNG – Sejumlah negara anggota G20 mendukung langkah pembuatan peta jalan transisi energi untuk sektor energi Indonesia.
Dalam gelaran Energy Transitions Ministerial Meeting, Parliamentary Vice Minister for Foreign Affairs Japan Kei Takagi mengatakan pihaknya mengapresiasi peta jalan yang telah dibentuk Indonesia.
Pihaknya sepakat dengan komitmen Indonesia dalam rencana transisi energi untuk dilakukan secara bersama-sama dan tidak meninggalkan negara yang lain.
"Langkah indonesia ini sangat konkret. Menurut kami ini sangat penting untuk bisa memastikan pelaksanaannya misalnya, menggantikan bahan bakar fosil, dan pengembangan teknologi misalnya nuklir dan ketiga, perlu juga pengembangan EBT yang lain," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Jumat (2/9/2022).
Commissioner for Energy European Commicion Kadri Simson mengatakan transisi energi tidak hanya sangat krusil untuk Indonesia, tetapi juga untuk seluruh dunia.
Menurutnya, penetapan target untuk mencapai nol emisi karbon pada 2060 tidak akan ada artinya tanpa ada sebuah implementasi yang baik.
Untuk itu, dia menilai peta jalan yang dibuat Indonesia sangat ambisius dan sangat mungkin untuk dicapai.
"Roadmap Indonesia, ratifikasi EBT, dan efisiensi familiar bagi kita di Eropa. Transisi ini juga mengedepankan prinsip tidak meninggalkan yang lain di belakang. Untuk keuangan, begitu terbuka. Kami memiliki keunggulan untuk mendukung Indonesia mewujudkannya," ungkapnya.
Tak jauh berbeda, United States Deputy Secretary of Energy David Turk mengapresiasi Indonesia yang telah berkomitmen terhadap energi bersih dan juga tanggap pada masalahn perubahan iklim dunia. Dia mengatakan usulan peta jalan dari Indonesia dinilai dapat diaplikasikan pada negara lain.
"IEA punya track record baik dan kami sangat mengapresiasi tonggak sejarah yang baik dari Indonesia," ungkap David.