Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang 50 Tahun Hubungan Bilateral RI - Korsel: Sejarah hingga Momen Penting

Berikut sejarah hingga momen penting terjadi jelang peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Korsel.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo tiba di Seoul Air Base Seongnam, sekitar pukul 20.17 waktu setempat/ Foto: BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo tiba di Seoul Air Base Seongnam, sekitar pukul 20.17 waktu setempat/ Foto: BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Tahun depan akan menjadi tahun bersejarah bagi Republik Indonesia dan Republik Korea atau Korea Selatan. Pasalnya, Indonesia dan Korea Selatan akan merayakan 50 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.

Hubungan persahabatan antara RI dan Korea Selatan terbentuk pertama kali pada 1973 silam. Sejak saat itu, hubungan bilateral tersebut menjadi semakin erat dan merambah ke berbagai sektor, termasuk ekonomi, militer, hingga sosial budaya.

Lantas, bagaimana sejarah hingga momen penting hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Selatan yang akan mencapai usia emas atau 50 tahun pada 2023?

Kerja Sama Bilateral 

Peneliti Center for ASEAN-Indian Studies, The Institute of Foreign Affairs and National Security (IFANS) Cho Wondeuk mengungkapkan hubungan persahabatan Indonesia dan Korea Selatan dimulai pada November 1973.

"Indonesia dan Korea Selatan akan merayakan 50 tahun hubungan bilateral. Namun, bagaimana seharusnya kedua negara sebagai mitra strategis untuk mengatasi situasi global yang berlangsung saat ini?" ujar Cho Wondeuk dalam pembukaan Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang digelar oleh Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation yang digelar Jumat (26/8/2022).

Cho Wondeuk mengungkapkan ada beberapa hal yang membuat Korea Selatan menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis, yaitu inisiator Konferensi Asia Afrika (KAA), memiliki keputusan diplomasi tidak memihak, salah satu negara besar di ASEAN, dan mitra pada sektor pertahanan.

Dia memaparkan Indonesia dan Korea Selatan juga menjalin hubungan bilateral yang dimulai pada strategic partnership pada Desember 2006 dan dilanjutkan dengan special strategic partnership pada November 2017 atau yang dikenal dengan sebutan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).

"Perlu diingat, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asean yang menjalin special strategic partnership dengan Korea Selatan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Indonesia di mata Korsel," imbuhnya.

Selain kerja sama bilateral, Cho mengungkapkan RI-Korsel juga tergabung dalam forum kooperasi regional dan global, antara lain PBB, APEC, ASEAN 3+, G20, hingga Mikta.

Indonesia dan Korea Selatan, lanjutnya, juga menjalin kerja sama di bidang pertahanan, sumber daya manusia (capacity building), serta riset dan pengembangan (research and development).

Kunjungan Presiden 

Bukan itu saja, Cho juga memaparkan persahabatan kedua negara juga dapat dilihat dari seringnya kunjungan kenegaraan masing-masing kepala negara.

Kunjungan kenegaraan Indonesia ke Korsel dilakukan pertama kali oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Putri Proklamator Ir. Soekarno tersebut mengunjungi Seoul pada Maret 2022.

Setelah Megawati, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono tercatat sudah berkunjung ke Korsel sebanyak 5 kali. Sementara itu, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) juga sudah 5 kali mengunjungi Korsel, dimana yang terakhir berlangsung pada Juli 2022.

Dari sisi Korea Selatan, Cho mengungkapkan sebanyak 4 Presiden Korsel yang sudah melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Presiden Roh Moo-hyun (2006), Presiden Lee Myeong-bak (2009, 2010, 2011, 2012), Presiden Park Geun-hae (2013, dan Presiden Moon Jae-in (2017).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengajak langsung Presiden Yoon Suk-yeol untuk mengikuti Presiden G20 Indonesia yang akan berlangsung pada November 2022.

Cho Wondeuk menilai peringatan 50 tahun hubungan persahabatan antara Indonesia dan Korea Selatan akan berdampak besar. Buka hanya bagi kedua negara, tetapi kawasan regional di tengah situasi geopolitik yang penuh ketidakpastian.

"Indonesia dan Korsel bisa membangun perspektif strategis jangka panjang tentang perdamaian di kawasan Asia Pasifik. Termasuk dalam bidang ekonomi, pertahanan, maupun sektor strategis lainnya," ucap Cho.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper