Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Harga BBM Naik Makin Kuat, Angkutan Umum Bakal Terdampak

Kemenhub menyiapkan langkah mitigasi dampak dari kenaikan harga BBM terhadap angkutan umum.
Sejumlah angkutan umum terparkir di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (2/8/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah angkutan umum terparkir di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (2/8/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) semakin kuat dari pemerintah sejalan dengan pengalihan anggaran subsidi ke bantuan sosial. Angkutan umum darat dan laut dipastikan bakal terdampak kebijakan tersebut.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan akan langsung memitigasi dampak kenaikan harga BBM kepada pelaku industri.

"Laut dan darat tentu terdampak ya. Kita akan melakukan mitigasi kepada [angkutan] laut dan darat," kata Menhub saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Sebelumnya, pengusaha angkutan darat yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta agar pemerintah memprioritaskan penyaluran BBM bersubsidi untuk angkutan umum seperti bus maupun bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organda Ateng Haryono mengatakan ketersediaan pasokan bagi para konsumen merupakan hal yang paling penting. Apalagi, dia menyebut pasokan BBM subsidi lebih rendah di area luar Pulau Jawa.

"Menurut kami, kalau bisa diteruskan suplai solar [subsidi] hanya untuk angkutan umum barang maupun penumpang. Mestinya [kebijakan] ke arah itu, jadi angkutan umum mendapatkan prioritas," kata Ateng, Senin (22/8/2022).

Ateng menyebut persentase biaya BBM mencapai sekitar 20 persen terhadap biaya operasi kendaraan, sehingga kenaikan BBM bisa ikut mengerek tarif layanan. Contohnya, kendaraan-kendaraan besar mulai dari bus, bus AKAP, hingga truk barang biasanya mengandalkan solar subsidi. Sementara itu, kendaraan yang lebih kecil seperti taksi beberapa menggunakan BBM subsidi Pertalite.

"Ketika [harga] BBM itu berubah [naik] semua komoditas yang terkait dengan angkutan seperti spare part dan lain-lain juga ikut naik. Itu menjadi pertimbangan juga. Proyeksi kenaikan [biaya jasa] pasti ada," ujarnya.

Di sisi lain, pengusaha kendaraan angkutan barang (truk) mendukung kenaikan harga BBM. Akan tetapi, gabungan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) meminta agar tidak ada pembatasan khususnya terhadap subsidi solar.

Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan pengusaha truk yang menyediakan layanan angkutan barang mendukung kenaikan harga BBM. Dia meminta agar pasokan solar subsidi bisa selalu tersedia baik di dalam maupun luar Jawa.

"Kalau dinaikkan harga BBM bersubsidi kami sangat setuju. Tapi suplainya jangan dibatasi karena kalau ada pembatasan membuat kami kesulitan," ujar Gemilang, Senin (22/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper