Bisnis.com, JAKARTA - Harga telur ayam ras masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) harga telur naik 0,16 persen dibanding kemarin jadi Rp31.350 per kilogram pada Minggu (28/8/2022).
Harga telur ayam ras termurah ada di Jambi yaitu Rp26.550 per kg, Sulawesi Selatan Rp27.850 per kg, Kepulauan Riau Rp28.350 per kg, Sumatra Barat Rp28.400 per kg, dan Bali Rp28.450 per kg.
Harga telur di DKI Rp30.800 per kg, Jawa Barat Rp30.900 per kg, Banten Rp31.500 per kg, Kalimantan Selatan Rp31.850 per kg, Kalimantan Tengah Rp31.950 per kg, dan Kalimantan Utara Rp32.100 per kg.
Untuk harga telur termahal ada di Sulawesi Tengah Rp35.000 per kg, Papua Barat Rp35.500 per kg, Gorontalo Rp36.850 per kg, Maluku Rp39.600 per kg dan Papua Rp39.700 per kg.
Sebelumnya, Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra menjelaskan, sejumlah faktor yang menyebabkan kenaikan harga telur ayam ras yaitu kenaikan permintaan terhadap komoditas bapok tersebut dengan adanya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Kebijakan pelonggaran PPKM terkait dengan perubahan status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi telah meningkatkan permintaan terhadap telur ayam ras dengan sangat signifikan yaitu sebesar 60 persen untuk memenuhi konsumsi rumah tangga; horeka hotel, restoran, dan kafe (horeka); serta industri makanan dan minuman,” kata Syailendra dalam keterangannya, Kamis (24/8/2022).
Akibat kenaikan permintaan tersebut, dia mengatakan tidak sedikit pedagang besar yang meningkatkan stok telur untuk dapat memenuhi permintaan masyarakat, selain untuk keperluan mendukung program bansos/penyaluran telur kepada masyarakat.
Dia menyebut kejadian serupa pernah terjadi pada Desember 2021 di mana penyerapan telur oleh pemerintah untuk bansos menyebabkan harga telur ayam ras di tingkat peternak mencapai Rp23.000 per kg dengan puncak tertinggi terjadi pada Minggu IV Desember 2021 yang mencapai Rp26.900 per kg.
Kenaikan harga telur ayam ras di tingkat eceran terjadi akibat kenaikan harga di tingkat peternak sejak Mei 2022 yang menyentuh Rp24.000 per kg. Harga telur ayam ras selanjutnya terus meningkat hingga saat ini. Sementara harga jual di tingkat peternak dipengaruhi oleh tingginya Harga Pokok Produksi (HPP) peternak yang saat ini berkisar Rp21.000-Rp22.000 per kg.
Syailendra menjelaskan, sejumlah upaya yang telah dilakukan Kemendag untuk menjaga stabilitas harga telur ayam ras, antara lain dengan menyediakan jagung pakan dengan harga sesuai harga acuan pemerintah yaitu sebesar Rp4.500 per kg untuk membantu peternak layer terutama skala mikro kecil.
Bantuan tersebut telah dimulai pada Oktober-Desember 2021 sebesar 30 ribu ton, dan dilanjutkan pada periode Mei--Juni 2021 dengan realisasi sekitar 25 ribu ton.
“Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban biaya produksi peternak layer dengan harapan pasokan dan harga telur ayam dapat menjadi stabil,” ungkapnya.