Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan harga bahan pangan saat ini relatif stabil, kecuali harga telur yang masih fluktuatif dalam beberapa hari terakhir.
Jokowi menyebut kenaikan harga telur disebabkan karena harga pakan ternak yang mengalami kenaikan. Namun, dia memastikan harga telur akan menurun dalam waktu dekat ini.
“Ya ini kan pertama karena pakan ternak yang naik, kedua ini fluktuasi biasa. Nanti dua minggu insyaallah akan turun,” kata Jokowi saat mengunjungi Pasar Cicaheum, Kota Bandung, Minggu (28/08/2022).
Adapun, kunjungan Jokowi ke Pasar Cicaheum ialah untuk menyerahkan bantuan sosial kepada para penerima manfaat. Bantuan yang diberikan yaitu berupa bantuan modal kerja (BMK) dan bantuan langsung tunai (BLT) kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH), para pedagang pasar, dan pedagang kaki lima.
Jokowii berharap agar bantuan yang diserahkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan modal usaha.
“Pagi hari ini saya, sama seperti di provinsi-provinsi yang lain, memberikan bantuan sembako kepada penerima manfaat PKH dan juga memberikan tambahan usaha, tambahan modal kerja kepada pedagang-pedagang di pasar, pada pedagang kaki lima,” ujarnya.
Mengenai kondisi pasar yang kurang baik, Presiden mengatakan bahwa pemerintah siap untuk melakukan revitalisasi pasar apabila diperlukan. Namun, menurut Presiden, hal tersebut perlu dijajaki lebih lanjut karena Pasar Cicaheum merupakan salah satu pasar tradisional dengan kepemilikan lahan milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Nanti saya tanyakan ke Pak Gub, Pak Wali Kota mengenai pasar ini, kalau memang perlu dibangun ya kita siap untuk membangun, tapi memang ini kepemilikan lahannya adalah milik BUMD,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melaporkan harga telur saat ini kepada Presiden Jokowi yang melambung ke harga Rp31.000 per kilogram (kg) tergolong mahal.
“Saya laporkan juga. Memang sekarang Rp31.000 tetapi waktu saya duduk [jadi Mendag] itu Rp32.000 sekarang Rp31.000 [per kg]. Sempat turun hingga Rp26.000 Rp25.000. Harga sedang itu Rp27.000 - Rp28.000 untung yang peternaknya. Kalau Rp31.000 itu kemahalan,” ujarnya usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Sebelum bertemu dengan Jokowi pada Ratas tersebut, Zulhas telah lebih dahulu menggelar pertemuan dengan para peternak ayam petelur terkait kondisi sebenarnya yang terjadi di kandang.
Akibatnya, mendadak pada tenggat waktu tersebut terjadi kenaikan permintaan sementara suplai kurang karena banyak peternak melakukan afkir dini atau pemotongan terhadap ayam petelur. Untuk itu, Zulhas berharap dari pertemuannya bersama peternak, harga telur dapat kembali normal dalam 2 minggu ke depan.
“Jadi ada permintaan 5 hari mendadak, kurang suplainya. Biasa kalau suplai kurang dikit harga naik. Mudah-mudahan 2 minggu harga normal. Walaupun akan kami tambah ayam petelur itu,” ungkapnya.