Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia memperoleh komitmen investasi lebih dari Rp177 triliun setelah kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jepang, Korea Selatan, dan China pada akhir Juli 2022.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa Korea Selatan menyatakan komitmen investasi senilai US$6,72 miliar di Indonesia. Jumlah itu senilai lebih dari Rp100 triliun.
Dalam komitmen investasi itu, terdapat komitmen penambahan investasi senilai US$3,5 miliar dari Posco, yang akan bekerja sama dengan Krakatau Steel untuk memproduksi baja untuk otomotif, termasuk kendaraan listrik. Menurut Bahlil, perizinan dan insentif untuk investasi itu sudah rampung.
"Perlu kami sampaikan bahwa dari yang sudah ada semuanya sudah on going, bahkan sebagian groundbreaking-nya mulai di akhir tahun ini dan sebagian di Januari," ujar Bahlil pada Rabu (25/8/2022).
Selain itu, Indonesia pun mengantongi komitmen investasi untuk pembangunan pabrik sepatu di Sragen, Jawa Tengah yang akan menyerap tenaga kerja kurang lebih 30.000 orang.
Lalu, perusahaan teknologi LG menyatakan akan membangun pabrik baterai listrik dan berminat untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN).
"LG dalam membangun ekosistem baterai mobil semuanya masih dalam schedule, semua kerja, dan realisasinya sebagiannya sudah jalan," kata Bahlil.
Dia pun menjelaskan bahwa China menyampaikan komitmen penambahan impor crude palm oil (CPO) dari Indonesia.
Negeri Tirai Bambu pun menyatakan akan berinvestasi dalam pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara (Kaltara) dan energi baru terbarukan.
"Tadi kami diarahkan untuk melakukan percepatan terhadap kawasan industri di Kaltara, dan alhamdulillah semua perizinannya semua sudah selesai dan sekarang pembangunan infrastrukturnya sudah mulai. Hal-hal lain yang terkait dengan di China, pengembangan untuk CATL, kemudian beberapa energi baru terbarukan pun berjalan," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan sejumlah investasi dari Jepang yang masuk ke Indonesia, di antaranya tambahan investasi dari Mitsubishi senilai Rp10 triliun, Toyota Group senilai Rp27,1 triliun, dan realisasi investasi dari Glico, maupun dari sektor retail.
Selain itu, komitmen investasi Jepang selanjutnya diperoleh dari Sojitz Corp yang akan membangun industri metanol di Teluk Bintuni dan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat.
"Total investasi dari Jepang pun tercatat mencapai US$5,2 miliar atau setara Rp77 triliun," katanya.
Airlangga pun menyampaikan bahwa evaluasi Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) diharapkan dapat segera selesai, sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
"Pemerintah Jepang sudah menerima sertifikasi New Indonesia Sustainable Palm Oil [ISPO] dan memperluas usulan akses pasar untuk produk tuna kaleng, kopi, produk laut, serta buah tropis seperti mangga, nanas, dan pisang. Ini diharapkan bisa masuk di dalam general review IJEPA, di mana pos tarifnya bisa diperbaiki," ujar Airlangga.