Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei BI: Intensitas Tekanan Inflasi September Bakal Meningkat

Survey Bank Indonesia (BI) Kanwil Surabaya mencatat intensitas tekanan inflasi pada September 2022 bakal meningkat.
Pedagang melayani pembeli di Pasar Karbela, Jakarta, Senin (9/5/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2022 sebesar 0,95 persen month on month (mom) atau secara tahunan sebesar 3,47 persen year on year (yoy) yang disebabkan kenaikan harga minyak goreng, daging ayam ras dan telur ayam ras. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pedagang melayani pembeli di Pasar Karbela, Jakarta, Senin (9/5/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2022 sebesar 0,95 persen month on month (mom) atau secara tahunan sebesar 3,47 persen year on year (yoy) yang disebabkan kenaikan harga minyak goreng, daging ayam ras dan telur ayam ras. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Timur melaporkan hasil survei responden di Kota Surabaya yang memperkirakan bakal terjadi peningkatan harga umum pada September 2022 sehingga menyebabkan tekanan inflasi.

Deputi Kepala BI Jatim Rizki Ernadi Wimanda menjelaskan survei penjualan eceran yang dilakukan pada Juni 2022 ini menunjukkan akan ada intensitas tekanan inflasi yang meningkat pada September 2022.

“Namun pada Desember mendatang, intensitas tekanan inflasi diperkirakan menurun,” katanya, Senin (22/8/2022).

Perkiraan tersebut sesuai dengan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2022 sebesar 162,2 atau meningkat dari Agustus 2022 sebesar 146,7. Sedangkan IEH Desember 2022 sebesar 135,6 atau lebih rendah dari November 2022 yakni sebesar 136,7.

Hasil survei penjualan eceran BI di Surabaya pada Juni 2022 sendiri telah mengindikasikan bahwa kinerja penjualan eceran tumbuh positif. Pertumbuhan yang positif ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2022 yang tercatat 406,2 atau tumbuh 12,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

“Pertumbuhan itu bersumber dari kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yakni 38,3 persen (yoy), makanan minuman dan tembakau 17,1 persen (yoy) dan barang budaya dan rekreasi 11,9 persen (yoy),” imbuhnya. 

Jika dilihat secara bulanan, dia melihat kinerja penjualan eceran di Surabaya tercatat mengalami kontraksi -10,6 persen (mtm). Penurunan tersebut khususnya terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami kontraksi sebesar -12,2 persen (mtm).

Selain itu, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya juga turut mengalami penurunan -9,5 persen (yoy).

Sedangkan pada kinerja penjualan eceran pada Juli 2022, lanjut Rizki, diperkirakan masih tumbuh baik secara tahunan maupun bulanan. Hal ini tercermin dari prakiraan IPR Juli 2022 sebesar 407,7 atau tumbuh 15,4 persen (yoy).

Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan penjualan di antaranya pada kelompok BBM kendaraan bermotor tumbuh 145,2 persen (yoy), suku cadang dan aksesoris 92,6 persen (yoy) dan barang lainnya tumbuh 22,1 persen (yoy).

Secara bulanan, penjualan eceran pada Juli 2022 diperkirakan mengalami pertumbuhan 0,4 persen (mtm), pertumbuhan terutama dari kelompok bahan bakar kendaraan yan tumbuh 14,2 persen (mtm). Selain itu kelompok barang budaya dan rekreasi tercatat meningkat 3,1 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper