Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia baru saja meluncurkan Global CEO Preneur dan Lumbung Internasional pada Senin lalu (8/8/2022) yang diinisiasi oleh Yayasan Hanida bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, sebuah lembaga yang akan membantu memasarkan produk-produk UKM ke pasar global.
Pada kesempatan tersebut, Bahlil mengajak agar anggota PPI yang tersebar di 60 negara tersebut untuk menjadi pelaku wirausaha. Pasalnya, PPI dinilai memiliki jaringan dengan skala global sehingga lebih mudah untuk membangun relasi bisnis lintas negara.
"Ada pengusaha dengan nasab dan nasib, tetapi anggota PPI saya harapkan bisa menjadi pelaku usaha yang by desain yang dilatih dari sekarang," kata Bahlil dalam unggahan Instagramnya @bahlillahadalia, dikutip Rabu (10/8/2022).
Adapun nasab adalah pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah. Sementara itu nasib adalah sesuatu yang dapat diperjuangkan dengan usaha dan kerja keras.
Mantan Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) tersebut juga mengungkapkan bahwa para pelajar dapat memanfaatkan kemudahan perizinan berusaha melalui aplikasi Online Single Submission (OSS).
Lebih lanjut dia menyampaikan, sebagai bangsa Indonesia kita patut berbangga dan percaya diri lantaran di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh 3,68 persen pada 2021 dan 5,44 persen pada kuartal II/2022.
Tak hanya itu, tingkat inflasi masih berada di bawah 5 persen dan termasuk yang rendah di antara negara-negara ASEAN.
Sebagai informasi, PPI Dunia adalah organisasi pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
PPI Dunia telah memiliki jaringan di 60 negara yang tersebar di 3 kawasan, yaitu Asia-Oceania, Amerika-Eropa, dan Timur Tengah-Afrika. Kerja sama ini merupakan langkah konkrit PPI Dunia dalam menjalankan visi misi untuk berkontribusi mencapai Indonesia Emas 2045.