Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I menilai kebijakan kenaikan passenger service charge (PSC) atau airport tax yang dibebankan kepada penumpang belum berdampak signifikan terhadap animo masyarakat.
VP Corporate Secretary Angkasa Pura I Rahadian D. Yogisworo memaparkan, bahwa pada periode 14 hari pasca-penyesuaian tarif PSC (17 Juli - 30 Juli), rata-rata penumpang harian di 11 bandara yang melakukan penyesuaian tarif PSC mencapai 105.790 orang per hari. Membandingkan dengan periode 14 hari sebelum penyesuaian tarif PSC (3 Juli - 16 Juli) yang mencapai 105.818 penumpang per hari.
"Hingga saat ini kami belum melihat adanya dampak penurunan animo masyarakat untuk menggunakan transportasi udara pasca adanya penyesuaian tarif PSC," ujarnya, Senin (8/8/2022).
Menurutnya, masyarakat pengguna jasa transportasi udara sudah cukup memahami dan mengerti fungsi PSC yang sudah masuk dalam komponen harga tiket pesawat. Terlebih PSC memanf merupakan biaya yang dikenakan atas penggunaan fasilitas di bandara.
Adapun, fungsi ataupun fasilitas layanan dari tarif PSC adalah untuk safety, security, services, dan compliances serta terkait fasilitas yang disiapkan pengelola bandara untuk penumpang. Dia mencontohkan, seperti ruang tunggu keberangkatan, fasilitas toilet, layanan internet, serta fasilitas lain untuk menunjang pelayanan dan kenyamanan penumpang selama berada di area terminal bandara.
Di sisi lain, penyesuaian tarif PSC ini juga akan mendorong kinerja AP I seiring dengan peningkatan pergerakan trafik penumpang. Di samping itu, PSC merupakan salah satu komponen pendapatan jasa kebandarudaraan, yang merupakan bisnis utama Angkasa Pura I, di samping jasa-jasa lainnya seperti jasa pendaratan pesawat, jasa fasilitas aviobridge, dan jasa pelayanan kargo dan pos, serta jasa non-aeronautikal.
Baca Juga
Adapun, hingga Semester I/2022, AP I telah melayani 22,8 juta penumpang selama semester I/2022. Jumlah tersebut naik 55,9 persen dari periode semester I/2021, yakni 14,6 juta orang.
Menurut Direktur Utama AP I Faik Fahmi, pergerakan penumpang selama semester I/2022 yang tumbuh hingga 55,9 persen dari periode tahun lalu menunjukkan bahwa kepercayaan diri masyarakat semakin meningkat untuk kembali menggunakan moda transportasi udara. Dia optimistis tren positif berlanjut pada semester II/2022.
"Kami optimistis bahwa untuk semester II/2022 ini, akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik lagi dibandingkan dengan semester I/2022 baik dari sisi pertumbuhan pergerakan penumpang, pergerakan pesawat, dan pergerakan kargo," terang Faik melalui siaran pers, Jumat (29/7/2022).
Selain pertumbuhan pada sisi pergerakan penumpang, 15 bandara yang dikelola AP I mencatatkan pertumbuhan pergerakan pada pesawat udara dan kargo. Selama Januari-Juni 2022, AP I mencatat pergerakan pesawat sebanyak 238.587 pergerakan atau naik 10 persen dari periode yang sama tahun lalu yakni 216.017 pergerakan.
Untuk kargo, AP I mencatat pergerakan pertumbuhan pada angkutan barang selama semester I/2022 mencapai 223.959 ton kargo, atau tumbuh 7,3 persen dari semester I/2021 yaitu 208.635 ton.
Selama periode semester I/2022, tiga bandara AP I mencatat pergerakan tertinggi. Pertama, Bandara Juanda Surabaya tercatat melayani jumlah pergerakan penumpang terbanyak di antara 15 bandara yang dikelola AP I dengan jumlah sebanyak 4,84 juta pergerakan penumpang.
Jumlah tersebut terdiri dari 4,33 juta penumpang rute domestik, 179.858 pergerakan penumpang rute internasional, dan 304.726 pergerakan penumpang transit.
Kedua, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menduduki urutan kedua dengan jumlah 4,7 juta pergerakan penumpang, dengan rincian 3,5 juta pergerakan penumpang rute domestik, 15.936 pergerakan penumpang rute internasional, dan 1,12 juta pergerakan penumpang transit.
Ketiga, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani penumpang terbanyak ketiga dengan jumlah 4,29 juta pergerakan penumpang, dengan rincian 3,5 juta penumpang pergerakan rute domestik, 752.235 pergerakan penumpang rute internasional, dan 1.481 pergerakan penumpang transit.
Pada sisi pergerakan pesawat, AP I juga mencatat tiga bandara dengan trafik pesawat tertinggi.
Pertama, Bandara Sultan Hasanuddin melayani pergerakan pesawat udara terbanyak dengan jumlah 38.649 penerbangan, dengan rincian 38.535 penerbangan rute domestik dan 104 penerbangan rute internasional.
Kedua, Bandara Juanda Surabaya melayani pergerakan pesawat terbanyak kedua dengan jumlah 36.050 penerbangan, dengan rincian 34.602 penerbangan rute domestik dan 1.448 penerbangan rute internasional.
Ketiga, Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani pergerakan pesawat terbanyak ketiga dengan jumlah 31.869 penerbangan, dengan rincian 27.380 penerbangan rute domestik dan 4.489 penerbangan rute internasional.
Pada sisi pergerakan kargo, Bandara Sentani Jayapura melayani pergerakan kargo terbanyak dengan 63.150 ton pergerakan, disusul oleh Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 40.074 ton, dan Bandara Juanda Surabaya dengan 34.391 ton pergerakan kargo.