Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Eko Listiyanto menyampaikan konflik China vs Taiwan bakal berdampak pada perekonomian Indonesia, bahkan dampaknya lebih besar dari perang Rusia vs Ukraina.
Namun, dia mengatakan dampak tersebut hanya bisa terasa apabila konflik China vs Taiwan berlanjut ke level perang, seperti perang Rusia vs Ukraina.
"[Dampak konflik China vs Taiwan besar] Ini karena China merupakan mitra dagang utama Indonesia," kata Eko kepada Bisnis, Senin (8/8/2022).
Sebagai mitra dagang terbesar Indonesia, dia menuturkan jika ketegangan China vs Taiwan ini tidak mereda tentu akan membuat ekonomi kawasan secara umum dapat terganggu. Imbasnya, kinerja perdagangan yang menurun.
Jika berbicara hubungan antara Indonesia -Taiwan, hubungan dagang Indonesia - Taiwan memang jauh lebih kecil dibanding Indonesia - China. Namun, dia mengatakan produksi komponen elektronik berteknologi tinggi di pasar global sebagian besar dibuat di Taiwan.
Konflik tersebut, lanjut Eko, memicu kelangkaan chip dan mengganggu rantai pasokan global (global supply chain). Ujungnya, kata dia, industri elektronik dan teknologi informasi dan komunikasi dapat menurun karena harga komponen yang melonjak.
Oleh karena itu, dia khawatir jika ketegangan antara China dan Taiwan kemudian berlanjut ke tahap perang seperti konflik Ukraina dan Rusia, maka dapat memberikan dampak besar terhadap perekonomian Indonesia.
"Ekspor terbesar ketiga dari produk non migas Indonesia adalah alat elektronik, industri ini bisa terkena dampak langsung," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan minggu lalu telah memicu kemarahan pemerintah negeri Tirai Bambu. China lantas membalas perbuatan Taiwan dan AS dengan menggelar latihan militer yang disertai dengan uji coba rudal balistik di atas wilayah Taiwan.
Kementerian Pertahanan Wu Qian menyebutkan, situasi tersebut sepenuhnya merupakan provokasi dari AS.
"Pihak AS harus memikul tanggung jawab penuh dan konsekuensi serius untuk ini," katanya mengutip Bisnis, Senin (8/8/2022).