Bisnis.com, JAKARTA- Infrastruktur jalan yang kurang memadai dinilai menghambat optimalisasi produksi industri gula di Tanah Air. Rantai pasok industri gula sangat mengandalkan jaringan jalan terutama di daerah.
Wakil Direktur Utama PT Rejoso Manis Indo (RMI) mengatakan masalah infrastruktur jalan merupakan perihal yang cukup mendesak bagi perusahaan yang memproduksi sebanyak 67.677 ton gula kristal putih (GKP) pada 2021.
"Masalah infrastruktur jalan sangat mendesak. Hal tersebut terkait dengan mobilitas petani dan keberlangsungan pabrik untuk bisa mencapai kapasitas maksimal," ujarnya via siaran pers seperti dikutip, Senin (8/8/2022).
Lebih jauh dijelaskan, PT RMI berpotensi mampu meningkatkan produksi tahunan perusahaan hingga 2,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan kapasitas saat ini.
Saat ini, distribusi perusahaan tersebut didukung dengan 1.200 truk. Ketersediaan sarana dan prasarana jalan yang lebih baik diperkirakan dapat mengangkut produk 2 kali lebih banyak.
Tahun lalu, PT RMI memproduksi 67.677 ton GKP dengan luas areal panen seluas 13.721 ha. Pada 2022, memproyeksikan produksi GKP sebesar 93.661 ton dengan luasan panen seluas 15.080 ha.
Baca Juga
Kapasitas giling 10.000 ton tebu per hari (TCD) dan dapat diperluas menjadi 20.000 TCD, dengan kapasitas produksi sebesar 1.500 ton per hari (TPD) menggunakan teknologi Defekasi Remelt Karbonatasi (DRK).
Total investasi PT RMI sebesar Rp3,4 triliun dan menyerap lebih dari 40.000 orang tenaga kerja, baik di tingkat on farm maupun off farm.