Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat pariwisata melihat perlu adanya rancangan atau konsep yang besar dan matang untuk pengembangan kawasan ekonomi khusus atau KEK bidang kesehatan (health tourism).
Salah satu destinasi yang tengah dalam pengembangan yakni Hotel Inna Bali yang akan direvitalisasi menjadi fasilitas kesehatan bertaraf internasional, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Menurut pengamat pariwisata Azril Azahari menyampaikan bahwa belum ada konsep yang spesifik untuk revitalisasi hotel milik BUMN di bawah PT Hotel Indonesia Natour (Persero) tersebut. Apakah menjadi wellness tourism, medical tourism, atau keduanya.
Pada dasarnya health tourism sebagai payung besar dari kegiatan pariwisata dengan konsep kesehatan. Dalam health tourism, terdapat empat kategori, yakni medical tourism, wellness tourism, gabungan antara medical dan wellness, dan geronto tourism (lanjut usia).
“Jangan disamaratakan health tourism saja, itu konsep besarnya, ada empat konsep yang harus dikembangkan, sepeti geronto,” paparnya, Senin (8/8/2022).
Pasalnya, masing-masing dari empat konsep wisata kesehatan tersebut memiliki pasar dan kebutuhan yang berbeda. Sebut saja geronto tourism yang menyasar para lansia sehingga membutuhkan fasilitas kesehatan yang fokus pada lansia. Sementara itu untuk medical tourism perlu difokuskan pada penyakit khusus dan tidak dapat mencakup semua jenis penyakit.
“Indonesia ini lemahnya tidak membuat konsep yang benar, seperti saat pengembangan wisata halal, padahal yang dimaksud adalah muslim friendly tourism, berwisata sambil mengembangkan pelayanannya. Bukan Islamnya yang dikembangkan,” paparnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said mengungkapkan bahwa kawasan tersebut akan dikembangkan menjadi kawasan ekonomi khusus mendukung program pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Hotel akan menjadi bagian dari kawasan KEK Kesehatan yang mendukung pelayanan di RS untuk pasien pascaberobat atau tindakan yang memerlukan kontrol serta fasilitas untuk keluarga yang mendampingi pasien sambil menikmati Bali sebagai destinasi wisata,” ujarnya, Selasa (2/8/2022).