Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Indonesia akan menghadapi tantangan ekonomi ke depan yang berasal dari global, meski keadaan ekonomi Indonesia saat ini relatif aman.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani pada Soft Launching Buku “Keeping Indonesia Safe from Covid-19 Pandemic” di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Bendahara negara itu mengungkapkan, terdapat empat situasi yang perlu diantisipasi oleh Indonesia.
Pertama, kebijakan negara maju. Dia menuturkan, jika The Fed menaikkan suku bunganya secara lebih agresif dapat menaikkan inflasi yang berakibat pada pertumbuhan ekonomi hingga ke negara berkembang.
"Jadi itu yang harus kita hadapi. Spillover dari negara-negara advance dari ekonomi maupun policy yang mereka adopsi," katanya, mengutip siaran pers Minggu (7/8/2022).
Kedua, adalah konflik geopolitik. Jika sebelumnya fokus konflik Ukraina - Rusia, kini terdapat pula konflik China vs Taiwan.
Tantangan berikutnya adalah perubahan iklim seperti kekeringan di banyak negara di Afrika dan suhu panas yang mencapai 41 derajat celcius, adanya heat wave di Eropa, hingga kebakaran hutan di Australia.
Tantangan terakhir adalah digital teknologi, yang muncul seiring dengan digital currency dan cryptocurrency.
Dia menghimbau agar seluruh masyarakat sadar terhadap kemungkinan yang terjadi di setiap negara yang dapat memberikan dampak terhadap Indonesia.
"Sebagai suatu negara yang open Indonesia relatively midsize, kita harus sangat aware terhadap kemungkinan dinamika yang terjadi setiap saat di negara ini atau globally yang akan memberikan dampak kepada kita," ujarnya.