Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brantas Abipraya: Proyek Flyover Ganefo Rampung September 2022

Pembangunan jembatan layang atau flyover Ganefo di Demak, Jawa Tengah dilakukan untuk mengurai kemacetan karena perlintasan kereta.
Proyek jembatan layang atau flyover Ganefo di Demak Jawa Tengah yang dikerjakan PT Brantas Abipraya - Dok. PT Brantas Abipraya.
Proyek jembatan layang atau flyover Ganefo di Demak Jawa Tengah yang dikerjakan PT Brantas Abipraya - Dok. PT Brantas Abipraya.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Brantas Abipraya menargetkan pembangungan jembatan layang Ganefo yang terletak di Demak, Jawa Tengah rampung pada September 2022.

General Manager Divisi Operasi 3 Brantas Abipraya Ince Suil Febryan Maula menjelaskan pembangunan jembatan layang atau flyover Ganefo dilakukan untuk mengurai kemacetan karena perlintasan kereta.

Dia mengatakan jalur ganda kereta api arah Semarang ke Surabaya terbilang padat, sedangkan ruas Ganefo (Semarang-Purwodadi) juga banyak masyarakat beraktifitas tinggi di lokasi tersebut.

“Progres pengerjaan jembatan layang telah mencapai 79 persen, kami optimis dapat merampungkan jembatan layang ini tepat waktu untuk memitigasi kepadatan dan kemacetan di ruas tersebut, serta agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat,” kata Ince dalam keterangan resmi yang dikutip pada Rabu (3/8/2022).

Febry menambahkan, pembangunan flyover yang dimulai pada 2020 ini dibangun di atas rel kereta api dengan panjang 610,85 meter dengan ketinggian 7,2 meter. Panjang efektif penanganan jembatan layang ini sepanjang 1.300 meter dengan tipe struktur atas gelagar box baja (steel box girder) dan pracetak gelagar tipe U dan tipe struktur bawah pondasi tiang bor beton diameter 1.000 milimeter.

Di samping itu, konstruksi dari flyover ini sendiri juga akan dibuat lebih kokoh, sehingga kendaraan dengan tonase berapa pun tetap dapat melintas.

Brantas Abipraya memastikan bahwa pembangunan flyover ini dikerjakan dengan mengimplementasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan proyek. Dalam penerapan K3, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi ini telah mempraktikkan Behavior Based Safety (BBS) baik di lingkungan kantor maupun proyek pada masa pandemi.

“Kami juga memastikan para pekerja di proyek memiliki pengetahuan dan skill K3 sesuai standar nasional Peraturan Pemerintah (PP) nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan standar internasional ISO 45001 & 14001 agar setiap proses pelaksanaan di proyek dapat dilakukan mitigasi risiko yang kemungkinan ditemukan,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper