Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku pasar tengah bersiap menyambut kedatangan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi di Taiwan pada Selasa malam (2/8/2022) menyusul meningkatnya ketegangan dengan China.
Pasar saham China dan Hong Kong mencatat kinerja terburuk hari ini karena analis menguraikan potensi tanggapan militer dari China atas kunjungan Pelosi hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 2,26 persen ke level 3.186,27, sedangkan Hang Seng terkoreksi 2,36 persen ke level 19.689,21 hari ini.
Aset safe haven juga diburu investor dan harga emas melonjak ke level tertinggi sejak awal Juni. Emas berjangka Comex terpantau menguat 0,17 persen ke level uS$1.790,70 per troy ounce pada pukul 17.51 WIB.
Surat kabar Liberty Times Taiwan sebelumnya melaporkan bahwa Pelosi diperkirakan akan tiba pada pukul 22.20 waktu setempat (21.20 WIB) dengan pesawat pribadi di bandara Songshan di Taipei, yang juga menjadi tempat pangkalan militer.
Perjalanan Pelosi menciptakan titik tekanan baru bagi investor yang sudah berurusan dengan prospek resesi AS, kenaikan suku bunga di seluruh dunia, dan lonjakan inflasi.
Baca Juga
Pergerakan sejauh ini menunjukkan para pedagang melakukan lindung nilai terhadap ketegangan yang meningkat, dengan analis memperingatkan risiko konflik antara dua ekonomi terbesar dunia yang mendatangkan malapetaka di pasar global.
Manajer Portofolio makro global GAMA Asset Management Rajeev De Mello mengatakan China akan menunjukkan ketidaksenangannya dengan meningkatkan tindakan pembalasan, tetapi tidak akan lepas kendali karena ekonominya lemah.
"Namun, risikonya adalah jika ada 'insiden' militer, yang dapat menyebabkan eskalasi militer yang tidak disengaja, hal ini akan menekan pasar keuangan global," ungkap De Mello seperti dikutip Bloomberg, Selasa (2/8/2022).
Meskipun Gedung Putih berusaha meredakan ketegangan dengan menegaskan tidak ada perubahan posisinya terhadap Taiwan, yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya, Beijing menyebut kunjungan Pelosi sebagai “pertaruhan berbahaya” dengan konsekuensi serius.
Beberapa analis memperingatkan dampak kunjungan Pelosi akan mempercepat memburuknya hubungan AS-China. Kekhawatirannya adalah bahwa perjalanan dan reaksi China terhadapnya memperburuk hubungan perdagangan jangka panjang.
Analis BMO Capital Markets Ian Lyngen dan Benjamin Jeffery mengatakan dmpak ini diperkirakan bertahan di pasar finansial selama berminggu-minggu atau lebih, dengan implikasi untuk imbal hasil obligasi Treasury AS. Imbal hasil pada tenor 10 tahun diperkirakan turun di bawah 2,5 persen pekan ini.