Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Sebut Industri Pariwisata Mulai Membaik, Ini Kata Pengusaha

Pelaku usaha pariwisata meminta pemerintah waspada terkait penyebaran wabah cacar monyet di tengah pandemi Covid-19 yang belum selesai.
Kondisi desa pariwisata, Desa Ende, di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (19/11/2021), yang siap menyambut ajang internasional WSBK 2021 dan MotoGP 2022 di Mandalika, Lombok, NTB. ANTARA/HO-KSP.
Kondisi desa pariwisata, Desa Ende, di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (19/11/2021), yang siap menyambut ajang internasional WSBK 2021 dan MotoGP 2022 di Mandalika, Lombok, NTB. ANTARA/HO-KSP.

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha akan terus menggalakkan protokol kesehatan agar tren pemulihan industri pariwisata terus terjaga di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.

Hal tersebut merespons data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) secara month to month pada Juni 2022 naik 62,69 persen. Bahkan, secara tahunan (year on year/yoy) kenaikan jumlah kunjungan wisman melesat hampir 2.000 persen.

Sekjen Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gahawisri) Didien Junaedy mengatakan pihaknya bersyukur dengan pemulihan industri pariwisata meski di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum selesai dan juga merebaknya wabah cacar monyet.

“Kita bersyukur dengan kenaikan itu, padahal Covid-19 naik terus kasusnya dan juga sekarang ada wabah cacar monyet. Namun, kita tetap harus waspada, satu dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Didien kepada Bisnis, Selasa (2/8/2022).

Didien mengatakan industri wisata akan semakin baik apabila protokol kesehatan menjadi budaya. Dia pun meminta agar pemerintah untuk konsisten menerapkan protokol kesehatan secara ketat baik kepada turis asing maupun kepada warga Indonesia yang berada dari luar negeri.

“Kita tahu jamaah haji pun banyak yang kena Covid-19. Jadi orang kita pun kalau kena harus dikarantina dulu. Jadi jangan turis diperketat orang kita tidak diperketat. Harus sama,” ujarnya.

Yang penting, kata Didien, wisatawan asing harus mempunyai asuransi kesehatan sendiri sehingga tidak ditanggung oleh pelaku usaha atua pemerintah.

Terkait ditemukannya kasus cacar monyet di negara tetangga, yakni Singapura, Didien pun mewanti-wanti agar pihak Imigrasi untuk waspada. Pasalnya, menurut data BPS, warga negara Singapura adalah turis yang paling banyak datang ke Indonesia setelah Australia yakni 53.000 kunjungan, naik 120,62 persen dibandingkan Mei 2022.

“Turis asing itu juga kita harus waspada dengan cacar monyet, di Amerika, Eropa tinggi angkanya. Jangan sampai kayak dulu, flu burung dan lain-lain,” tuturnya.

Lebih lanjut, Didien mengimbau kepada pelaku usaha industri wisata agar tidak menaikkan harga meski harga-harga saat ini sedang meroket.

“Kita promosi tetap digalakkan pariwisata kita. Jangan sampai harga-harga juga dinaikin, normal-normal dulu saja,” ungkap Didien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper