Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gula Pasir Masih Membumbung di Atas Harga Acuan, Ini Jawaban Kemendag

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan bahwa harga tersebut memang di atas harga acuan, namun dengan catatan rata-rata nasional.
Salah satu pedagang gula dipasar tradisional sedang mengemasi gula pasir untuk dijual kembali / Arief Rahman
Salah satu pedagang gula dipasar tradisional sedang mengemasi gula pasir untuk dijual kembali / Arief Rahman

Bisnis.com, JAKARTA - Harga gula pasir lokal secara rata-rata nasional terpantau tertahan di kisaran Rp14.400 - Rp14.600 per kilogram (kg) dalam satu bulan terakhir, atau di atas harga acuan Kementerian Perdagangan, yakni Rp13.500/kg.

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), Jumat (29/7/2022), gula pasir kualitas premium yang hari ini seharga Rp16.000 per kg atau naik 0,31 persen dari harga kemarin. Sementara itu, harga gula pasir lokal tercatat naik 0,34 persen menjadi Rp14.600 per kg hari ini.

Plt. Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Isy Karim mengungkapkan bahwa harga tersebut memang di atas harga acuan, namun dengan catatan rata-rata nasional.

“Rp14.500 itu rata-rata nasional, ada variasi harga antar wilayah, terendah di Riau Rp12.500, tertinggi di Maluku Utara dan Kalimantan Utara mencapai Rp16.000, karena faktor logistik,” ujarnya, Jumat (29/7/2022).

Dalam Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, harga gula di daerah Jakarta sebesar Rp14.500/kg.

Sebelumnya, harga gula pasir jenis lokal sempat mengalami kenaikan menjadi lebih dari Rp15.000 per kilogram akibat terhambat kondisi cuaca sehingga pasokan berkurang. Meski demikian, saat ini pabrik gula (PG) sudah memasuki musim giling tebu sehingga pasokan gula sudah kembali.

Meski harga sudah menunjukkan kecenderungan penurunan, harga masih di atas acuan. Padahal sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah menginsturksikan kepada jajaran kementerian untuk mempersiapkan pemenuhan kebutuhan gula nasional dalam waktu cepat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membeberkan kebutuhan gula nasional secara umum sebesar 7,3 ton, terdiri dari 3,2 juta ton gula konsumsi dan 4,1 juta ton gula industri, sedangkan produksi gula nasional saat ini masih terbilang rendah yakni sebesar 2,35 juta ton.

"Oleh sebab itu, Bapak Presiden memerintahkan agar langkah untuk memperkuat gula konsumsi harus dilakukan, berarti ada 850.000 ton untuk dipersiapkan," katanya, Rabu (20/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper