Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kinerja IPCM Semester I/2022 saat Tantangan Ekonomi Global

PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) mengumumkan kinerja semester I/2022 di tengah tantangan ekonomi global.
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) mengumumkan kinerja positif hingga semester I/2022 di tengah tantangan ekonomi global.

Direktur Utama IPCM Amri Yusuf mengatakan perseroan masih dapat mencetak laba hingga Semester I/2022. Peningkatan laba dengan total laba komprehensif pada Semester I/2022 mencapai senilai Rp65 miliar atau naik 7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp60 miliar.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih dipengaruhi oleh pandemi, mulai meningkatnya inflasi di seluruh dunia, perang di Eropa, yang turut mempengaruhi harga bahan bakar, IPCM tetap mampu menjaga kinerja dan membukukan peningkatan laba," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (28/7/2022).

Di sisi pendapatan, IPCM mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I/2022 menjadi sebesar Rp428 miliar. Kontribusi terbesar diperoleh dari jasa penundaan kapal senilai Rp355 miliar atau 83 persen dari total pendapatan.

Sementara itu, kontribusi jasa pengelolaan kapal sebesar 6 persen atau Rp27 miliar, jasa pengangkutan dan lainnya sebesar 6 persen atau Rp25 miliar, dan jasa pemanduan sebesar 5 persen senilai Rp21 miliar.

Pendapatan dari jasa penundaan kapal terdiri dari pelabuhan umum sebesar Rp221 miliar, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) senilai Rp79 miliar dan Terminal Khusus (Tersus) senilai Rp55 miliar.

TUKS memberikan peningkatan tertinggi sebesar 15 persen dibandingkan dengan Semester pertama tahun lalu. Meski terjadi kenaikan pada beban pokok pendapatan yang terutama disebabkan karena peningkatan di beban bahan bakar, Perseroan masih berhasil mencatat kenaikan total laba komprehensif sebesar 7 persen menjadi Rp65 miliar.

Neraca keuangan IPCM juga menunjukkan kondisi yang sehat dengan peningkatan aset sekitar 7 persen dari posisi akhir 2021 menjadi Rp1,5 triliun pada semester I/2022. Penyebabnya adalah kenaikan aset lancar perusahaan sejalan dengan pertumbuhan pendapatan.

Total liabilitas meningkat 47 persen dari Rp271 miliar menjadi Rp398 miliar antara lain karena pengakuan atas progres fisik satu unit kapal tunda dan tiga unit kapal pandu.

Selain itu pada Juli ini, Perseroan akan membagikan dividen final tahun buku 2021 sebesar 80 persen. Hal ini menunjukkan apresiasi serta komitmen Perseroan kepada pemegang saham dan investor yang selalu memberikan dukungan kepada IPCM.

Pada 26 Juli 2022, IPCM dan PT Jawa Satu Power telah melakukan penandatanganan perjanjian tambahan II (Addendum II) sewa kapal tunda untuk wilayah operasional Jawa Satu Power.

Dengan sejarah panjang kedua pihak tersebut, Perseroan bangga bisa terus berpartner dengan PT Jawa Satu Power dalam mengembangkan proyek ini dan diharapkan ke depannya bisa terus bekerja sama mengembangkan dan menjaga Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu Power.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper