Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menegaskan sisa biaya pelatihan dari masing-masing penerima insentif semuanya dikembalikan ke rekening kas umum negara.
Sebagaimana diketahui, Kartu Prakerja menggunakan mekanisme pembayaran government to person atau G2P sehingga memberikan pilihan dan verifikasinya dapat dilakukan langsung secara digital atau secara online. Selain itu, penerima Kartu Prakerja dapat memilih rekeningnya sendiri apakah itu di BNI, BCA, OVO, Gopay, Dana dan Link Aja.
"Saya tahu nih berapa teman-teman bertanya terus kalau kemudian biaya pelatihan saya sisa ada Rp100.000, Rp50.000 itu dibawa kemana? Jangan berpikir PMO korupsi ya," kata Denni dalam webinar 'Dua Tahun Perjalanan Kartu Prakerja Mentransformasi Layanan Publik: Capaian, Pelajaran dan Strategi ke Depan' pada Rabu (27/7/2022).
Baca Juga
Sebagai informasi, penerima Kartu Prakerja mendapatkan bantuan sebesar Rp3,35 juta dimana dana sebesar Rp1 juta digunakan untuk biaya pelatihan. Semua sisa biaya, bahkan Rp1 pun tetap dikembalikan oleh PMO Kartu Prakerja ke rekening kas umum negara.
Oleh karena itu dia menekankan, jika penerima Kartu Prakerja tidak memanfaatkan semua bantuan pemerintah, maka sisa bantuan tersebut akan ditarik semuanya pada akhir tahun. Anggaran yang ditarik tersebut, nantinya akan digunakan kembali untuk penerima Kartu Prakerja gelombang selanjutnya.
"[Saldo] Kita nihilkan, kita kembalikan semuanya ke rekening kas umum negara, kembali lagi ke ibu Sri Mulyani. Jadi jangan mikir PMO ngantongin. Nggak ada itu," pungkasnya.