Bisnis.com, JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pasar cryptocurrency atau aset kripto yang tengah amburadul saat ini tidak berpengaruh ke stabilitas keuangan global.
Dilansir dari CoinDesk pada Rabu (27/7/2022), IMF mengatakan ekonomi dunia tengah dihantam oleh inflasi yang tinggi dan potensi resesi kedua hanya dalam waktu dua tahun karena dampak perang di Ukraina dan lockdown Covid-19 yang berlanjut.
Namun, IMF meyakinkan bahwa pasar kripto seperti bitcoin yang terisolasi dari bank konvensional tampaknya tidak perlu dikhawatirkan.
Pernyataan yang menenangkan tersebut diutarakan meskipun pasar kripto tengah runtuh menyusul sejumlah peristiwa, seperti anjloknya harga stablecoin terraUSD dan kepailitan Three Arrows Capita. Gejolak ini membuat beberapa regulator berencana untuk melakukan kontrol yang lebih besar di pasar kripto.
“Pengaruh ke sistem keuangan yang lebih luas akibat aksi jual besar-besaran sejauh ini terbatas,” kata IMF.
Merujuk laporan bulan Juni, European Systemic Risk Board mengatakan popularitas aset kripto yang terus meningkat dapat berarti ancaman pasar keuangan yang lebih luas muncul “dengan cepat dan tiba-tiba.”
IMF sendiri juga telah menyerukan lebih banyak regulasi di sektor ini, dan telah memperingatkan El Salvador untuk berhenti menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Pembuat standar di seluruh dunia pun bekerja untuk menetapkan dengan tepat bagaimana bank harus mulai masuk ke pasar aset kripto.
Komite Basel untuk Pengawasan Perbankan telah mengusulkan batasan kepemilikan bitcoin, di samping persyaratan modal yang besar dan kuat yang akan membatasi kemampuan bank untuk menyalurkan pinjaman berdasarkan cadangan cryptocurrency.