Bisnis.com, JAKARTA – Harga telur terus mengalami lonjakan. Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, Rabu (27/7/2022), harga telur ayam ras Rp29.550 per kilogram atau naik 0,34 persen dibandingkan kemarin.
Harga beras juga mengalami kenaikan, yaitu beras kualitas super I Rp13.100 per kg, naik 0,38 persen, beras kualitas super II Rp12.700 per kg, naik 0,4 persen.
Untuk daging sapi kualitas I Rp137.850 per kg, naik 0,11 persen dibandingkan kemarin, daging sapi kualitas 2 Rp128.050 per kg, turun 0,12 persen, dan daging ayam ras segar Rp36.400 per kg atau tetap dibanding kemarin.
Selanjutnya cabai merah keriting Rp75.500 per kg, naik 0,6 persen dibanding kemarin, cabai merah besar Rp75.600 per kg, turun 0,72 persen, cabai rawit hijau Rp59.150 per kg, turun 1,25 persen, cabai rawit merah Rp75.600 per kg, turun 1,5 persen.
Lalu bawang merah ukuran sedang Rp57.600 per kg, turun 2,54 persen dibandingkan kemarin dan bawang putih ukuran sedang Rp29.400 per kg, turun 0,17 persen.
Sementara itu, dilihat dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan pada Rabu (27/7/2022), gula pasir Rp14.500 per kg, naik 0,69 persen, tepung terigu Rp12.100 per kg, naik 0,83 persen dan kedelai impor Rp14.200 per kg atau tetap.
Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi mengatakan harga telur ayam ras yang hampir menembus Rp 30.000 per kg sudah ideal. Harga itu sesuai dengan modal produksi peternak.
“Rentang harga telur ayam yang berkisar Rp28.000 hingga Rp30.000-an per kilogram merupakan harga yang sesuai dengan modal produksi yang harus dikeluarkan para peternak dan margin pedagang,” ujarnya, Senin (27/6/2022).
Harga telur ayam dalam satu bulan terakhir mengalami kenaikan hampir 5 persen. Arief mengatakan ini akan menjadi harga baru yang berlaku ke depannya. Dia menilai kenaikan harga wajar karena telah memasuki keseimbangan harga anyar.
Dia melanjutkan, kendati terjadi kenaikan harga, stok telur ayam sangat mencukupi atau surplus hingga Agustus mendatang. Kementerian Pertanian mencatat stok pada Juni surplus sebanyak 84.544 ton dan Juli 47.339 ton.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan menyatakan kenaikan harga telur disinyalir terjadi akibat meningkatnya ongkos produksi jagung pakan dan bahan impor lainnya.