Bisnis.com, JAKARTA – AirAsia Indonesia tak khawatir syarat perjalanan terbaru akan mengurangi minat masyarakat untuk bepergian menggunakan maskapai penerbangan.
Jumlah permintaan penerbangan dinilai tak banyak mengalami perubahan, kendati syarat perjalanan baru berupa bebas tes PCR jika sudah vaksin dosis ketiga diberlakukan per 17 Juli 2022.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Y. Sinaga mengatakan syarat perjalanan baru tersebut muncul setelah tingkat vaksinasi masyarakat Indonesia sudah cukup tinggi. Hal tersebut tentu akan berbeda dampaknya ketika saat vaksin pertama kalinya menjadi syarat perjalanan.
"Persyaratan ini tidak menimbulkan resistensi yang tinggi bagi masyarakat. Karena semua orang sudah mulai banyak yang divaksin," ujarnya, Senin (25/7/2022).
Menurut Vera, syarat vaksin ketiga atau dosis penguat adalah untuk mendorong tingkat vaksinasi menjadi lebih tinggi di masyarakat. Saat ini fasilitas vaksin juga sudah lebih banyak sehingga memudahkan masyarakat.
Lebih lanjut, ia juga optimistis pada semester II/2022 industri penerbangan mampu tumbuh lebih pesat dengan melihat kondisi yang terjadi hingga semester I/2022.
Menurutnya, pada semester I/2022 maskapai mulai kembali mengangkut jumlah penumpang yang lebih banyak dibandingkan dengan pada saat pandemi kendati menghadapi tekanan kapasitas jumlah pesawat. Selain itu, sejumlah negara juga telah membuka perbatasannya.
“Semester II/2022 ini permintaan akan lebih kuat yang didorong dari pasar domestik, penambahan kapasitas, dan rute internasional,” ujarnya, Senin (25/7/2022).
AirAsia bakal fokus memberikan kualitas pelayanan dalam upaya menambah loyalitas pelanggan. Adapun, untuk tetap menjaga harga tiket tetap hemat, maskapai hanya membuka rute dengan tingkat permintaan tinggi dan meningkatkan efisiensi.
Setelah mengatur strategi yang tepat, maskapai dengan kode penerbangan QZ tersebut harus memastikan bahwa rencana tersebut dapat segera terealisasikan dengan cepat tanpa mengesampingkan keamanan serta mendorong masyarakat untuk kembali terbang.