Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penasaran Berapa Gaji Pilot? Ini Kata Dirut AirAsia Indonesia

Menurut manajemen AirAsia, gaji pilot cenderung variatif dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lain.
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA – Gaji atau pendapatan bulanan para pilot tidak selalu sama. Di maskapai AirAsia Indonesia, misalnya, saat ini gaji yang diperolah para pilot terdiri atas dua variabel.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Y. Sinaga menjelaskan nominal pendapatan para pilot sangat variatif di setiap perusahaan penerbangan. Banyak faktor yang menyebabkan pendapatan seorang pilot berbeda dengan yang lainnya. Misalnya saja bergantung kepada jenis posisi dan lama bekerja pilot tersebut.

Secara umum, kata dia, ada dua variabel pendapatan yang diterima oleh seorang pilot. Pertama fix sallary dan kedua adalah fly allowance. Fix salary merupakan pendapatan etap dibayarkan kepada pilot baik pada saat menerbangkan atau tidak menerbangkan pesawat. Nominal ini bergantung kepada senioritas dan posisi pilot.

Sementara untuk variable kedua, fly allowance hanya dibayarkan saat pilot tersebut menerbangkan pesawat.

“Jadi memang sangat tergantung variabel [gaji]. Totalan fix aja beda bergantung penerbangan yang diterbangkan. Lebih-lah dari [double digit],” ujarnya, Minggu (24/7/2022).

Di sisi lain, AirAsia Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen untuk anggota kabin selama beberapa pekan terakhir seiring dengan tingginya permintaan penerbangan saat ini.

Veranita Y. Sinaga menjelaskan Indonesia merupakan pasar yang menarik saat ini karena dalam periode tingkat permintaan yang tinggi. Hal ini menimbulkan tekanan terhadap kapasitas penerbangan atau capacity constraint. Sesuai dengan hukum pasar yang berlaku, tingkat permintaan yang tinggi dengan ketersediaan jumlah pesawat yang rendah membuat harga tiket pesawat menjadi mahal.

Seiring dengan tingginya permintaan, Veranita juga menjelaskan upaya dalam mempersiapkan para kru kabin untuk terbang kembali.Maskapai dengan kode penerbangan QZ tersebut membutuhkan jumlah kru pesawat yang lebih banyak saat ini. Alasannya, karena banyak anggota kru yang sudah mengundurkan diri karena personal bisnis dan kepentingan pribadi lainnya selama masa pandemi.

"Kami akan menambah jumlah pesawat sehingga frekuensi dan utilisasi meningkat membutuhkan banyak kru. Kami menerima lebih dari 5000 pendaftar seleksi satu kabin kru. Itu yang terbesar selama sejarah AirAsia Indonesia," jelasnya.

Mengingat selama ini, AirAsia juga tidak membuka perekrutan secara rutin. Perekrutan terakhir dilakukan pada 2019 lalu.

"Kalau untuk pilot, kami masih punya cadangan pilot training. Belum sepenuhnya bekerja sekarang tapi kami sudah tahu jumlah pesawat berapa mulai training dan mengaktifkan lisensi untuk terbang," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper