Bisnis.com, DENPASAR — Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo membeberkan impor bahan bakar minyak (BBM) belakangan ini mencapai US$2,5 miliar di tengah kenaikan harga komoditas pada tahun ini.
Darmawan mengatakan beban belanja impor yang relatif besar itu belakangan tengah ditekan pemerintah lewat percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Harapannya, ekosistem kendaraan listrik itu dapat mengurangi ketergantungan konsumsi energi pada BBM berbasis fosil.
“Saat ini energi kita terutama BBM berbasis pada impor, impornya berapa sekitar US$25 miliar atau setara dengan Rp300 triliun lebih tentu saja ini akan membuat ekonomi negara kita berat,” kata Darmawan saat menyambut Konvoi Kendaraan Listrik Jakarta-Denpasar di Gedung PLN UID Bali, Denpasar, Sabtu (23/7/2022).
Darmawan mengatakan perseroan tengah mendorong percepatan pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) untuk menggantikan ketergantungan pada BBM berbasis fosil.
Di sisi lain, dia memastikan, perseroan turut membentuk pasar di sisi konsumen untuk menyerap potensi pasokan listrik berbasis EBT di tengah momentum transisi energi ke depan.
“Perlu ada perubahan energi yang impor diganti dengan domestik,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah berupaya mengkonversi 120 juta motor berbahan bakar minyak atau fosil ke energi listrik untuk memenuhi rencana transisi energi menuju netral karbon pada 2060. Kementerian ESDM memperkirakan langkah konversi dapat menghemat konsumsi bahan bakar minyak atau BBM berbasis fosil mencapai 1 juta barel setiap harinya.
“Kami sedang melakukan konversi motor listrik, jadi motor berbahan bakar dikonversi menjadi motor listrik, kita di Indonesia sendiri ada 120 juta motor kalau dihitung 1 motor itu 2 liter sehari berarti konsumsi bisa 240 juta liter atau lebih 1 juta barel minyak yang diperlukan per hari,” kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana saat membuka Festival Energi Terbarukan [RE] Spark 2022, Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Dadan mengatakan proses peralihan atau transisi energi pada penggerak motor itu tengah dikerjakan oleh kementeriannya bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait. Dia mengatakan teknologi terkait dengan daya pada motor listrik itu relatif sudah dapat dikuasai oleh industri domestik.
Malahan, dia menuturkan, kementeriannya bersama dengan pemangku kepentingan lainnya tengah mendorong pembuatan penggerak motor atau motor driver itu di dalam negeri. Dia berharap kemajuan pada upaya transisi energi di sektor kendaraan roda dua itu dapat menarik minat swasta untuk ikut mendanai komitmen energi bersih tersebut.
“Ini menurut saya suatu potensi yang luas karena pasarnya ada kita bisa hitung dan pak presiden juga mendorong ini memakai produksi di dalam negeri,” ujarnya.