Bisnis.com, JAKARTA – Saham Snap.Inc, induk raksasa media sosial AS Snapchat bersiap mencatat penurunan kapitalisasi pasar hingga US$76 miliar pada perdagangan Jumat (22/7/2022) setelah mencatat pendapatan mengecewakan.
Dilansir Bloomberg pada Jumat (22/7/2022), saham induk Snapchat ini anjlok 30 persen pada perdagangan prapembukaan. Sementara itu, induk Facebook Meta Platforms Inc. turun 4,8 persen, pemilik Google Alphabet Inc. melemah 2,8 persen, Twitter Inc. tergelincir 2,5 persen, dan Pinterest merosot 7,2 persen.
Kerugian ini menandai aksi jual besar-besaran kedua yang dipicu oleh Snap dalam dua bulan terakhir karena kinerja perusahaan menjadi barometer bagi investor yang mencoba menguraikan bagaimana ketidakpastian ekonomi memengaruhi pengeluaran iklan.
Ada tanda-tanda yang berkembang bahwa perusahaan teknologi sedang mempersiapkan resesi dengan menarik kembali perekrutan, sementara Meta telah kehilangan sekitar setengah dari valuasinya tahun ini setelah perkiraan pendapatan yang mengecewakan.
Analis Wall Street dengan cepat bereaksi, dengan setidaknya sembilan broker memangkas rekomendasi saham Snap, sementara lebih banyak lagi memangkas target harga mereka. Saham telah turun 65 persen tahun ini, tetapi target harga rata-rata 12 bulan telah turun lebih dari 72 persen pada periode yang sama.
Analis JPMorgan Doug Anmuth memangkas rating saham Snap menjadi underweight dan menurunkan target harga ke level terendah Wall Street sebesar US$9 per saham.
Baca Juga
“Keterlibatan kuat TikTok dan pertumbuhan monetisasi yang cepat berdampak besar pada bisnis Snap,” tulis Anmuth dalam risetnya, dikutip Bloomberg, Jumat (22/7/2022).
Snap tidak mengeluarkan proyeksi kinejra keuangan untuk kuartal ketiga, namun mengatakan bahwa pendapatan sejauh ini pada periode tersebut hampir datar dibandingkan dengan tahun lalu. Manajemen juga menegaskan kembali bahwa pihaknya merencanakan pengurangan perekrutan besar, mengikuti rencana Apple Inc. dan lainnya.