Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Suku Bunga Acuan Naik atau Tidak?

Simak proyeksi beberapa ekonom soal hasil Rapat Dewan Gubernur BI dan suku bunga acuan pada hari ini, Kamis (21/7/2022).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers terkait Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (17/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers terkait Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (17/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada siang ini, Kamis (21/7/2022). Suku bunga acuan BI bakal naik atau justru tetap di level 3,5 persen?

Seperti diketahui, Bank Indonesia telah menahan suku bunga acuan pada level 3,5 persen sejak RDG pada Februari 2021. Itu artinya, BI menerapkan kebijakan dovish dalam rentang waktu 5 bulan terakhir.

Beberapa pihak menyoroti langkah kebijakan BI pada RDG Juli 2022. Pasalnya, sebagian besar bank sentral dunia, termasuk Federal Reserve (The Fed) dan European Central Bank (ECB), telah menaikkan suku bunga acuan di tengah memburuknya inflasi dan melemahnya nilai mata uang.

Prediksi ekonom terkait hasil RDG BI pada bulan ini terpecah. Sebagian besar ekonom bank memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada 3,5 persen. Namun, ada juga ekonom yang menilai suku bunga bakal naik 2,5 basis poin.

Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan BI pada RDG bulan ini masih akan mempertimbangkan untuk menahan suku bunga acuan pada tingkat 3,5 persen.

Menurutnya, keputusan tersebut akan mempertimbangkan nilai tukar rupiah yang masih cukup terkendali meski cenderung terdepresiasi.

“Kami lihat masih akan di hold di 3,5 persen. Pertimbangannya memang pergerakan rupiah sejauh ini masih manageable meski trennya depresiasi,” katanya kepada Bisnis, Rabu (20/7/2022).

Senada dengan Irman, ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro memprediksi Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 3,5 persen Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20 dan 21 Juli 2022.

“Kami telah menyoroti pentingnya pemantauan komunikasi BI, khususnya Gubernur BI Perry Warjiyo, ketika menentukan arah suku bunga. Perhatikan terlepas dari semua pengetatan moneter secara global, pejabat BI sejauh ini menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang terlalu hawkish,” imbuhnya.

Selanjutnya, BI diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 3,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2022.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan keputusan BI menahan suku bunga dengan mempertimbangkan tingkat inflasi yang masih terkendali, terutama inflasi pada komponen inti.

“Pernyataan tersebut memberikan indikasi bahwa inflasi fundamental masih terkendali, sehingga masih mempertahankan suku bunga BI pada awal kuartal II/2022,” katanya kepada Bisnis.

Suku Bunga Naik 

Sementara itu, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) bulan ini. “Kita prediksi ada kemungkinan BI7DRR naik 25 basis poin ke 3,75 persen di RDG Juli 2022,” katanya kepada Bisnis, Selasa (19/7/2022).

Menurutnya, salah satu penyebab kenaikan tersebut, yakni laju inflasi domestik yang diperkirakan masih akan melanjutkan peningkatan yang tinggi pada Juli 2022.

Di samping itu, dia menilai rupiah diperkirakan masih akan terus mengalami tekanan, sejalan dengan langkah The Fed yang diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga pada pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) bulan ini.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan Bank Indonesia (BI) perlu menaikkan suku bunga acuan setidaknya 50 basis poin (bps) hingga akhir 2022.

“Mau tidak mau, Bank Indonesia harus memperketat likuiditas dengan meningkatkan suku bunga acuan paling tidak 50 bps untuk tahan inflasi," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Senin (18/7/2022).

Dia menuturkan Bank sentral Amerika Serikat The Fed sudah menaikkan suku bunga sampai 100 bps hingga saat ini. Diberitakan sebelumnya, The Fed bahkan diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuan hingga 75-100 bps untuk merespons angka inflasi Amerika Serikat yang menembus 9,1 persen pada Juni 2022, tertinggi dalam empat dekade terakhir.

"Biasanya kita [Bank Indonesia] hanya separuhnya [dari The Fed] dengan konsekuensi pertumbuhan ekonomi agak melambat,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper